Kadin: Kebijakan Dukung Momentum Positif Penguatan Rupiah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengingatkan agar berbagai kebijakan pemerintah yang akan dikeluarkan selayaknya mendukung momentum positif penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
"Momentum ini perlu didukung dengan kebijakan pemerintah yang mengena dan tepat sasaran," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari Senin (12/10).
Dia mengutarakan harapannya agar indikator positif yaitu menguatnya nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir juga menjadi sinyal awal perbaikan ekonomi Indonesia.
Rosan menilai positif paket ekonomi jilid III yang baru diumumkan pemerintahan Joko Widodo baru-baru ini.
Sehubungan dengan programnya untuk menjadikan industri sebagai fondasi ekonomi Indonesia, ia menyambut paket kebijakan yang menekan biaya industri.
Dia mencontohkan, diskon listrik hingga 30 persen untuk pemakaian listrik mulai pukul 23.00-08.00 dinilai akan sangat membantu sektor industri.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rupiah mulai menguat terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir, karena upaya spekulasi sebagai respon terhadap perkembangan ekonomi global sudah terhenti.
"Artinya kecenderungan membeli dolar AS dan spekulasi yang terjadi dalam beberapa minggu, kelihatannya sudah mulai berhenti dan membuka kesempatan rupiahnya untuk menguat," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/10).
Darmin menambahkan penguatan rupiah ini, setelah sebelumnya selama berbulan-bulan mengalami depresiasi terhadap dolar AS, juga merupakan momentum bagi investor untuk kembali memulai usahanya.
Menurut dia, penguatan rupiah yang terjadi bersamaan dengan penerbitan paket kebijakan ekonomi, bisa memberikan kepastian kepada para pengusaha terhadap prospek perekonomian nasional di masa mendatang.
"Ini akan lebih membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk mengambil keputusan mengenai bisnisnya. Jadi apa yang kita lakukan melalui paket kebijakan mestinya direspon lebih bagus sebagai insentif untuk memulai," jelasnya.
Namun, pemerintah tetap waspada dalam memantau pergerakan rupiah serta kondisi perekonomian global, karena permasalahan belum selesai, setidaknya hingga ada kepastian terkait kenaikan suku bunga The Fed (Bank Sentral AS). (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...