Kadin: Konsep Ekonomi Inklusif Bantu Percepat Pembangunan Indonesia Timur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menilai bahwa percepatan pembangunan ekonomi dan industri wilayah timur Indonesia dikembangkan dengan pola khusus yang sesuai dengan karakteristik demografis dan sosiokultural masyarakat setempat.
“Sebagai contoh kalau industri maritim di Kepulauan Riau lebih banyak dikuasai oleh investasi asing maka industri maritim di wilayah timur harus dikembangkan oleh investasi nasional bersama industri kecil menengah setempat,” kata Suryo dalam kata sambutannya dalam Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Timur serta Trade and Investment Forum: East Indonesian Region di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Senin (25/5).
“Mengenai pendataan perkembangan ekonomi di wilayah timur sebaiknya menggunakan konsep ekonomi inklusif di mana masyarakat semua lapisan ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.”
Dia menilai bahwa konsep ekonomi inklusif di mana pembangunan ekonominya memberikan kontribusi bagi masyarakat akan lebih mudah diterapkan di Indonesia melalui penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah ada di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini karena wilayah timur Indonesia merupakan wilayah yang mempunyai potensi sumber daya manusia dengan budaya bahari dan teknologi tradisional dalam pembuatan kapal nelayan.
“Dengan potensi ini saya yakin industri pariwisata Indonesia Timur akan berkembang pesat. Yang diperlukan adalah kebijakan yang memberikan prioritas dalam bentuk dukungan nyata. Sebagaimana diketahui pemerintahan Joko Widodo telah memberikan arah dan tujuan dengan jelas yaitu bahwa pembangunan akan dilakukan dari wilayah timur.”
Dia menambahkan bahwa pembangunan tersebut dilaksanakan dengan memprioritaskan sektor yang melibatkan langsung kehidupan rakyat. Selain di bidang perindustrian maritim, sektor yang harus didorong pertumbuhannya antara lain adalah pertanian, perikanan, pariwisata dan industri kreatif.
Menurutnya, agar program tersebut dapat berjalan dengan baik, sinergi antara unsur-unsur pemerintah daerah dan dunia usaha sangat diperlukan. Sinergi tersebut diperlukan dalam proses perencanaan regulasi dan proses pelaksanaan perizinan.
Pemda Masih Pasif Jelang MEA
Suryo juga menyayangkan bahwa pemerintah daerah masih sangat pasif dalam membangun daerahnya. Menurutnya, sikap menunggu dan mengharapkan bantuan dari pusat masih kuat sehingga menghambat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
“Dari sisi dunia usaha, saya berharap Kadin daerah dapat secara proaktif mengambil peran strategis dalam pembangunan daerah. Untuk itu Kadin perlu mengikatkan diri untuk dapat terlibat dalam perencanaan ekonomi di daerah, bagaimana pun harus diingat bahwa Kadin merupakan mitra strategis bagi pemerintah dalam meningkatkan kinerja ekonomi dan dalam penguatan dunia usaha,” kata dia menutup kata sambutannya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...