Kadin: Paket Ekonomi Berikan Kepercayaan Kepada Investor
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan paket ekonomi yang dikeluarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kepercayaan kepada investor.
"Paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah yang pro investasi, didukung stabilitas politik dan keamanan dalam negeri telah memberikan kepercayaan kepada investor," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan Perkasa Roeslani, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, hari Selasa (13/10).
Menurut dia, masuknya penanaman modal asing akhir-akhir ini juga memperkuat ketersediaan valuta asing yang ikut berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah.
Selain itu, lanjutnya, insentif pajak yang diberikan pemerintah juga mendorong kegiatan ekonomi, karena berpengaruh pada struktur modal industri.
"Yang terpenting saat ini pemerintah perlu mendorong kebijakan untuk membuka lapangan kerja, memperkecil kemungkinan PHK," kata Rosan.
Ia juga mengutarakan harapannya agar kondisi perekonomian baik nasional maupun global dapat segera membaik.
Sebelumnya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan optimistis bahwa bila ketiga paket kebijakan perekonomian yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo benar-benar diimplementasikan akan meningkatkan daya saing bisnis dan industri.
"Hipmi optimistis akan terjadi lonjakan daya saing bisnis dan industri ke depan," kata Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Priamanaya Djan.
Menurut dia, daya saing bisnis dan industri nasional akan melonjak pada 2016 bila paket ekonomi pemerintah tersebut benar-benar diimplementasikan ke bawah dan birokrasi dibenahi.
Hal tersebut, lanjutnya, karena secara konseptual ketiga paket yang telah diluncurkan sudah bagus dan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan dunia usaha dan investor.
"Paket-paket itu, pada pintu masuk soal izin dipermudah dan dipercepat. Syarat-syaratnya dipangkas yang enggak ada relevansinya. Kedua, ada insentif-insentif fiskal, ketiga ada efisiensi di biaya produksi, sebab biaya energi, utamanya listrik turun untuk industri. Pokoknya, ini sudah cukup keren bagi dunia usaha," katanya.
Berdasarkan lembaga Forum Ekonomi Dunia (WEF), peringkat daya saing ekonomi Indonesia pada tahun 2015 ini berada pada urutan ke-37 dari 140 negara atau mundur dari urutan ke-34 yang dicapai tahun lalu.
Daya saing ekonomi Indonesia dinilai WEF kalah dari tiga negara tetangga, yakni Singapura yang berada di peringkat ke-2, Malaysia di peringkat ke-18 dan Thailand di urutan ke-32.
Peringkat daya saing ekonomi Indonesia juga terlihat lebih baik dibandingkan banyak negara di luar Asia Tenggara, antara lain dari Portugal (38), Italia (43), Rusia (45), Afrika Selatan (49), India (55), dan Brazil (75). (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...