Kadin: UU LPPI Tantangan Bagi Jasa Perbankan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Umum Kantor Dagang dan Industri (Kadin)  Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P. Roeslani, mengatakan ketentuan pemerintah untuk memfasilitasi ketersediaan pembiayaan yang kompetitif dalam UU Nomor 3 Tahun 2014 akan menjadi tantangan tersendiri bagi industri jasa perbankan. 

 

"Nantinya, pembiayaan diperkirakan bisa diberikan dalam bentuk pemberian pinjaman, hibah atau penyertaan modal pemerintah yang diharapkan dapat mendorong pembangunan industri hulu dan pengembangan industri antara," kata Rosan di Hotel Bidakara Jalan Gatot Soebroto Jakarta Selatan dalam acara Seminar Nasional Pembiayaan Investasi di Bidang Industri, Selasa (6/5).

 

"Sektor industri Indonesia pada masa mendatang akan semakin berat sebagai dampak kurangnya sumber pembiayaan yang kompetitif. Meski demikian harus ada upaya-upaya strategis untuk menjamin ketersediaan pembiayaan."

 

Menurutnya, dibentuknya Lembaga Pembiayaan Pembangunan Industri (LPPI) diharapkan dapat mengatasi kelemahan dan kekurangan pembiayaan bagi sektor industri di Indonesia yang selama ini tidak bisa dijalankan fungsinya oleh perbankan. 

 

Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi pemerintah adalah komitmen yang tinggi dalam proses membentuk Lembaga Pembiayaan Pembangunan Industri untuk melaksanakan tugas dalam memfasilitasi pembiayaan investasi di bidang industri.

 

"Bagi industri jasa perbankan akan menjadi tantangan tersendiri dengan adanya lembaga tersebut, tetapi kita harapkan pula tidak terlalu mempengaruhi bisnis jasa perbankan yang selama ini sudah berjalan karena dibentuknya lembaga tersebut dalam rangka menutupi bagian yang belum terjangkau oleh sektor perbankan."

 

Dalam acara ini hadir pula Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, Menteri Perindustrian RI Saleh Husin, beberapa asosiasi dan pejabat kementerian lainnya.