Kadishut di Afrika Kabut Asap Landa Riau
PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, membenarkan bahwa Kepala Dinas Kehutanan Fadrizal Labay masih berada di Afrika, meskipun saat ini kabut asap tengah melanda daerah setempat.
"Informasi bisa diperoleh dari satu pintu ke pintu lainnya pada setiap instansi terkait, soal kebakaran hutan dan lahan bisa juga ditanyakan ke Dinas Perkebunan karena yang terbakar juga di lahan perkebunan. Jadi informasinya tidak hanya dari Dinas Kehutanan saja," kata Arsyadjuliandi Rachman, di Pekanbaru, Senin (29/8).
Menurut Andi Rachman, sapaan akrab Gubernur Riau itu, sebelumnya telah memberikan izin Kepala Dishut setempat, untuk berangkat ke Afrika dalam rangka studi banding berkaitan dengan penanganan karhutla di lahan gambut.
Izin itu juga diberikan Andi Rachman dengan pertimbangan serapan anggaran satuan kerja tersebut sudah di atas rata-rata.
Andi Rachman mengatakan, bahwa tim terus bekerja di lapangan.
Laporan lengkap mengenai penanggulangan bencana karhutla dapat diperoleh dari Satuan Tugas (Satgas), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Keberangkatan Dishut Riau ke Afrika, menjadi sorotan banyak pihak karena dinilai tidak tepat di tengah kondisi di provinsi sendiri mengalami bencana karhutla yang terus meluas.
Saat ini, menurut informasi tingkat konsentrasi polutan yang disebakan bencana asap kian berbahaya terdata di beberapa kawasan di Provinsi Riau.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Penanggulangan Krisis Dinkes Riau Jon Kenedy, jumlah warga yang sakit akibat polusi asap meningkat di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.
Dalam laporan yang diterima Dinas Kesehatan Riau pada 27 Agustus lalu, tercatat dalam sehari ada 69 orang warga Bengkalis yang sakit akibat polusi asap di daerah itu, dari sebelumnya nihil.
Jumlah tersebut antara lain sebanyak 63 orang terkena infeksi saluran pernapasan akut, empat orang terkena iritasi kulit, dan masing-masing satu orang terkena asma dan iritasi mata.
"Asap di Bengkalis cukup parah, sehingga warga banyak yang mulai sakit," katanya lagi. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...