Kak Seto Apresiasi Pemprov DKI, Sekolah Tetap 5 Hari
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Seto Mulyadi, Ketua Komnas Perlindungan Anak dan Erlinda, sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan keterangan pers terkait wancana pemberlakuan enam hari belajar di kediaman Seto Jalan Taman Cirendeu, Komplek Cirendeu Permai, Jakarta, Jumat (15/8).
Rencana Dinas Pendidikan DKI Jakarta menerapkan pemberlakuan enam hari belajar menuai kontroversi. Banyak pihak menolak rencana tersebut, khususnya kalangan pelajar dan orangtua murid.
Orangtua dari pelajar meminta untuk dikaji ulang karena mereka mengingikan dihari Sabtu bisa digunakan untuk ekstrakulikuler dan menggali potensi lainnya.
Dinas Pendidikan ingin memberlakukan enam hari belajar dikarenakan adanya penyesuaian dengan kurikulum 2013 yang di dalamnya ada penambahan materi sebagai idealnya ada penambahan waktu.
Hal mendasar yang perlu dilakukan oleh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, terutama di tingkat operasional adalah mempersiapan diri terhadap pemberlakuan kebijakan dengan sikap terbuka dan kebijakan yang diberlakukan sebaiknya berdasarkan kepentingan terbaik untuk anak.
Mengapresiasi
Namun, pria yang akrab dipanggi Kak Seto ini dalam keterangannya juga mengapresiasi keputusan Dinas Pendidikan DKI Jakarta bahwa hari belajar tetap Senin sampai Jumat. Karena, hari Sabtu dapat dipergunakan untuk mengembangkan pendidikan dan potensi lain seperti berteman, bersosialisasi, berkumpul dengan ke;uarga dan untuk beristirahat dan juga dapat dikembangkan dengan kegiatan belajar ditempat yang lain. Karena pada hari Sabtu juga anak dapat lebih berinovatif dan juga lebih produktif.
Kak Seto menambahkan baiknya kurikulum itu untuk anak, bukan anak untuk kurikulum dan sekolah untuk anak, guru untuk anak, bukan anak untuk sekolah dan sebagainya.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...