Kamboja: Ditemukan 106 Telur Buaya, Terbanyak dalam 20 Tahun Terakhir
PNOMH PENH- KAMBOJA, SATUHARAPAN.COM-Para ahli konservasi di Kamboja menemukan 106 telur spesies buaya siam langka di suaka margasatwa Kamboja bagian barat, kata para pejabat pada Kamis (18/7), menyebutnya sebagai penemuan terbesar dalam 20 tahun terakhir, memberikan harapan baru bagi spesies buaya paling langka di dunia untuk bertahan hidup di alam liar.
Kelompok ini menemukan telur spesies tersebut di Taman Nasional Cardamom pada bulan Mei. Antara tanggal 27 dan 30 Juni, total 60 telur berhasil menetas, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kementerian pertanian dan lingkungan hidup bersama dengan kelompok konservasi Fauna & Flora.
“Penemuan ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut merupakan habitat utama buaya liar, sehingga memberikan harapan bagi pemulihan spesies tersebut,” kata pernyataan itu.
Di daerah tersebut di mana reptil muda tersebut berada di bawah perlindungan penjaga Suaka Margasatwa Taman Nasional Cardamom, tambahnya.
Spesies buaya ini pernah tersebar luas di Asia Tenggara namun kini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam. Buaya ini hampir punah pada tahun 1990-an akibat kombinasi perburuan liar, perusakan habitat, dan persilangan dengan spesies buaya lainnya.
Menteri Lingkungan Hidup Kamboja, Eang Sophalleth, mengatakan kementeriannya sedang berupaya melakukan konservasi dan pemulihan habitat buaya Siam yang terancam punah ini.
“Buaya siam berperan penting dalam ekosistem dan penemuan lima jaring yang berhasil menetaskan 60 butir telur mencerminkan bahwa Taman Nasional Cardamon merupakan habitat yang aman dan cocok bagi spesies tersebut,” kata Sophalleth dalam keterangannya, hari Kamis.
Dipercayai hanya sekitar 1.000 buaya siam yang tersisa di alam liar, dan lebih dari 300 di antaranya berada di Kamboja.
Pada tahun 2017, peneliti satwa liar menemukan enam telur di distrik Sre Ambel di provinsi selatan Koh Kong saat mereka menjelajahi jejak dan tanda-tanda reptil tersebut. Kemudian pada bulan September 2021, delapan tukik ditemukan oleh para pelestari lingkungan di sebuah sungai di suaka margasatwa Srepok di Kamboja timur yang meningkatkan harapan akan kelangsungan hidup mereka di alam liar. (AP)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...