Kamerawati Hungaria Yang Menjegal Imigran Minta Maaf
SATUHARAPAN.COM – Seorang kamerawati Hungaria tertangkap pada rekaman video menendang anak-anak dan menjegal pria migran dekat perbatasan dengan Serbia telah menyampaikan penyesalan dan meminta maaf atas tindakan itu.
Petra Laszlo kamerawati itu mengatakan dalam surat yang dimuat pada harian Hungaria, Magyar Nemzet, hari Jumat bahwa dia "sangat menyesal atas apa yang terjadi." Namun dia juga berusaha untuk membela tindakannya.
‘’Saya sangat menyesali apa yang terjadi. Baru sekarang saya mampu untuk menulis tentang hal itu. Bahkan saya shock pada apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka lakukan kepada saya,’’ kata dia dalam pernyataannya.
Wartawati berusia 40 tahun dipecat oleh kantornya, N1TV channel online, setelah rekaman video yang tersebar luas memperlihatkan apa yang dilakukan. Dia tengah mengambil gambar ketika para migran lari berhamburan.
Dia menendang anak-anak dan menjegal seorang pria yang menggendong anaknya pada hari Selasa (8/9) di dekat desa Roszke. Video itu tersebar luas melalui media sosial.
Dalam suratnya, Laszlo mengatakan bahwa tindakannya itu sebagai respon yang masuk akal untuk situasi kacau. Dia sedang sedang mengambil gambar ketika para migran melarikan diri dari polisi di lapangan tempat pendaftaran bagi pencari suaka.
"Saya takut karena mereka mennuju ke arah saya...," tulisnya. "Dengan kamera di tangan saya, saya tidak melihat siapa yang datang ke arah saya. Saya hanya berpikir mereka menyerang dan saya harus membela diri. Sulit untuk membuat keputusan yang baik ketika seseorang panik. "
Dia mengkritik orang-orang yang mengutuk dia di situs media sosial, dan dia mengatakan telah menerima ancaman pembunuhan.
"Saya tidak berperasaan, menendang anak, operator kamera rasis. Aku tidak layak demi kepentingan politik perburuan (hal itu) dilancarkan terhadap saya, juga saya tidak pantas mendapatkan ancaman kasar yang sering menyerukan kematian saya. Saya hanya seorang wanita, yang baru-baru ini telah menjadi ibu pengangguran," tulisnya.
Sementara itu, diberitkan bahwa polisi pada hari Kamis menanyai Laszlo karena dicurigai berperilaku tidak tertib. Dia dibebaskan tanpa tuduhan, dan mengatakan penyelidikan akan terus dilakukan. Sementara itu, kantor N1TV secara teratur mengangkat laporan yang mendukung Jobbik, pihak ultranasionalis yang menyerukan agar semua orang asing untuk dideportasi.
Dalam pernyataannya, Laszlo mengatakan, ‘’Saya minta maaf tentang apa yang terjadi dan sebagai ibu penyesalan terpisah kepada nasib anak akibat cara saya, saya bahkan tidak akan melihat lagi. Saya panik seperti yang saya lihat dalam gambar... Saya melakukan dengan tulus menyesal, dan saya bertanggung jawab untuk itu.’’
‘’Saya hanya seorang perempuan, sejak saat itu (menjadi) seorang ibu pengangguran dari anak-anak kecil, yang dalam situasi panik (mengambil) keputusan yang buruk. Saya benar-benar menyesal,’’ kata Petra Laszlo.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...