Kamerun Berkomitmen Bantu Nigeria Perangi Boko Haram
ABUJA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Kamerun, Paul Biya, yang melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari ke Nigeria membantah laporan media bahwa negaranya ingin menarik diri dari perang melawan kelompok ekstremis, Boko Haram.
“Kamerun tidak pernah enggan atau punya waktu untuk menarik diri dari perang melawan Boko Haram,” kata Paul Biya saat menggelar konferensi pers bersama Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, di Abuja, hari Kamis (4/5) seperti diberitakan Africa News.
“Jika kami (Kamerun, red) melakukan itu apakah kami akan mendapatkan keuntungan ? Itu liputan media yang buruk, jadi saya menegaskan kembali bahwa Kamerun tetap berkomitmen dalam memerangi Boko Haram,” Biya menambahkan.
Dalam catatan Africa News, kelompok ekstremis yang telah bersumpah setia kepada Negara Islam (IS) tersebut menyengsarakan lebih dari dua juta penduduk di belahan utara benua Afrika, dan membunuh ribuan orang di kawasan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari berterima kasih pasukan internasional dalam membantu negara melawan kelompok teroris.
“Kami berterima kasih kepada pasukan tentara Uni Afrika yang melakukan tugas bersama yang melakukan patroli di teritori kami, dalam rangka mengamankan dari cengkeraman Boko Haram. Kami memiliki satu tujuan mengamankan negara dan mengamankan wilayah kami,” kata Buhari.
Buhari menyebut serangan kelompok ekstremis tersebut meningkatkan ekskalasinya di lintas-perbatasan Kamerun dan Nigeria, terlebih lagi melakukan tindakan bom bunuh diri di berbagai pasar tradisional, sarana publik stasiun bus dan tempat-tempat ibadah.
Organisasi Amnesty International – seperti tercatat awal Mei 2015 dan diberitakan dailytrust.com.ng hari Selasa (3/5) – memperkirakan lebih kurang 2.000 anak perempuan dan laki-laki diculik Boko Haram sejak 2014, dengan banyak digunakan sebagai budak seks, pejuang dan bahkan pelaku bom bunuh diri.
Presiden Muhammadu Buhari dan Paul Biya telah sepakat pasukan kedua negara akan menjaga daerah perbatasan lebih intensif. Kesepakatan itu tertuang dalam komunike yang dikeluarkan di akhir pembicaraan bilateral kedua presiden.
Buhari dan Biya menyatakan puas dengan keberhasilan yang tercatat sejauh dalam memerangi pemberontakan Boko Haram.
Buhari mengemukakan pasukan gabungan kedua negara memusatkan sasaran di desa Ngoshe dan Kumti (wilayah Nigeria).
Biya mengemukakan dalam perbincangan bilateral tersebut membahas juga kemungkinan dan langkah-langkah hukum bila ada anggota Boko Haram yang berhasil tertangkap hidup-hidup.
“Kami menekankan perlunya kerangka peradilan yang akan menjamin persidangan yang adil,” kata Biya.
Buhari mengemukakan kedua pemimpin menyatakan komitmen memantapkan dan semakin merealisasikan keamanan wilayah tersebut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Regional di Abuja, Nigeria pada Sabtu (14/5).
Selain itu, Buhari menambahkan dalam rangka memantapkan keamanan regional, kedua pemimpin sepakat melakukan pertemuan tiga pihak antara Kamerun, Nigeria, dan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada Juli 2016 yang akan menyepakati kerangka kerja pemulangan pengungsi Nigeria yang mengungsi di Kamerun karena ketakutan dari serangan Boko Haram.
(africanews.com/dailytrust.com.ng).
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...