Kampanye Gereja-gereja Anggota WCC: “Akhiri Kekerasan di Sekolah”
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Gereja-gereja anggota Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) di seluruh dunia berpartisipasi dalam kampanye untuk mengakhiri kekerasan di sekolah. Upaya itu merupakan bagian dari kemitraan yang lebih besar, yang disebut “Komitmen Gereja untuk Anak-anak”, antara WCC dan UNICEF.
Kampanye #ENDviolence dihasilkan dari laporan bulan September 2018, “An Everyday Lesson: #ENDviolence in Schools”, yang menunjukkan bahwa separuh dari remaja dunia mengalami kekerasan dari sebaya di dalam dan di sekitar sekolah.
UNICEF juga meluncurkan jajak pendapat online yang ditujukan untuk anak berusia 13 hingga 24 tahun, yang memberikan mereka kesempatan untuk berbagi pandangan secara online. Pandangan-pandangan itu membantu membentuk Manifesto Pemuda #ENDviolence, yang selesai pada Desember 2018, yang akan dikirimkan ke menteri pendidikan-menteri pendidikan dan pembuat keputusan lain pada tonggak penting sepanjang 2019.
Gereja-gereja anggota WCC di Mozambik, Jerman, Jamaika, India Selatan, Filipina, Nigeria, Uruguay, Afrika Selatan, Cile, Kenya, dan Republik Demokratik Kongo, berpartisipasi dalam jajak pendapat online serta dalam lokakarya dengan kaum muda yang membantu menyumbangkan refleksi mereka kepada manifesto.
Satu juta orang muda menanggapi jajak pendapat global, dan 69 persen dari mereka mengaku takut akan kekerasan di sekolah atau di sekitar sekolah mereka. Dalam tanggapan, 24.000 remaja memberikan komentar yang menekankan perlunya menanggapi keprihatinan siswa dengan serius dan merekomendasikan cara untuk membuat sekolah lebih aman.
Sekolah-sekolah yang dikelola gereja merupakan persentase besar dari institusi pendidikan di seluruh dunia. WCC juga mengadakan lokakarya, “Mengakhiri Kekerasan di dan Melalui Sekolah”, pada 21 November 2018 di Jenewa sebagai bagian dari perayaan Hari Anak Dunia. (oikoumene.org)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...