Kampanye Istri Bermasalah, Menteri Kehakiman Jepang Mundur
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Menteri Kehakiman Jepang, Katsuyuki Kawai, mengundurkan diri pada Kamis (31/10) menyusul laporan media tentang ketidakberesan pemilihan oleh istrinya, yang merupakan anggota parlemen partai yang berkuasa. Kawai menjadi menteri kabinet kedua yang mundur dalam waktu kurang dari sepekan ini.
Kawai mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mengajukan pengunduran dirinya dan Perdana Menteri, Shinzo Abe, yang telah menerimanya, menurut Reuters. Kawai mengatakan dia mengundurkan diri untuk menghindari bahaya pada kepercayaan publik pada sistem peradilan dengan tuduhan terhadap kampanye istrinya.
Sedangkan Japan Times melaporkan bahwa sebuah majalah menuduh istrinya, Anri Kawai, melanggar undang-undang pemilihan ketika dia berkampanye untuk kursi Majelis Tinggi. Anri Kawai terpilih dari distrik Hiroshima pada bulan Juli lalu.
Anggota parlemen Majelis Tinggi Masako Mori diperkirakan akan mengambil alih jabatan sebagai Menteri Kehakiman, menurut laporan Kyodo News.
Menurut mingguan Shukan Bunshun, staf Anri Kawai membayar ¥ 30.000 per hari untuk pekerja perempuan yang meneriakkan slogan-slogan di mobil kampanye, melebihi batas yang diizinkan hukum sebesar ¥ 15.000 per hari. Sekretarisnya juga memberikan hadiah kepada pemilih lokal bulan ini, menurut mingguan itu.
Pengunduran Kedua
Pengunduran diri ini adalah yang kedua dari Kabinet Abe dalam sepekan. Pada hari Jumat, menteri perdagangan Isshu Sugawara, yang dekat dengan Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, mengundurkan diri di tengah skandal pemilihan serupa.
Berbicara kepada wartawan di Kantor Perdana Menteri, Kawai, seorang pembantu dekat Abe, mengatakan dia belum mengkonfirmasi tuduhan tersebut. Namun dia mengatakan dia telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Abe untuk menghindari "hilangnya kepercayaan orang" di Kementerian Kehakiman.
"Saya bertekad untuk mencari tahu apa yang terjadi dan merupakan tanggung jawab saya untuk memberikan penjelasan," katanya, dikutip Japan Post. Abe menerima pengunduran dirinya, Kawai menambahkan.
Baik Kawai dan Sugawara ditunjuk pada bulan September dalam perombakan kabinet. Dia terpilih ke Majelis Rendah pada tahun 1996, Kawai juga menjabat sebagai penasihat khusus untuk Abe.
Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa menerjunkan dua kandidat - Anri Kawai dan Kensei Mizote di distrik Hiroshima, membelah suara pendukung LDP. Kekalahan Mizote secara signifikan merusak reputasi kepala kebijakan LDP, Fumio Kishida, yang mengepalai sebuah faksi intradepartemen yang menjadi milik Mizote.
Kishida dan Suga adalah di antara kandidat yang dikabarkan akan menjadi penerus Abe, yang masa jabatannya sebagai presiden LDP berakhir pada musim gugur 2021.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...