Kanada Akan Larang Imigran Poligami
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Kanada tengah mempertimbangkan untuk menolak permohonan menjadi warga negara terhadap imigram yang mempraktikkan poligami (memiliki lebih dari satu istri).
Negara di wilayah Amerika Utara itu dinilai oleh banyak orang sebagai negara tujuan utama bagi mereka yang ingin memperoleh kewarganegaraan baru. Namun negara ini berencana untuk melarang masuk bagi para migran yang berpoligami dan menyebutnya hal itu sebagai "praktik budaya barbar," kata Menteri Imigrasi Kanada, hari Rabu (5/11).
Langkah ini menyusul serangkaian tindakan yang disebut sebagai "pembunuhan demi kehormatan" selama dekade terakhir yang melibatkan keluarga imigran dari Timur Tengah dan Asia Selatan.
"Kami akan memperkuat undang-undang untuk melindungi warga Kanada dan pendatang baru ke Kanada dari praktik-praktik budaya barbar," kata menteri itu, Chris Alexander, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita AFP.
"Kami mengirimkan pesan yang kuat kepada orang-orang di Kanada dan mereka yang ingin datang ke Kanada bahwa kami tidak akan mentolerir tradisi budaya itu di Kanada yang menghilangkan orang dari hak asasi manusia mereka."
Perubahan undang-undang keimigrasian itu juga menyangkut melarang kawin paksa, menetapkan usia minimum untuk menikah pada usia 16 dan membatasi kemungkinan terjadinya "pembunuhan demi kehormatan" dan banyak kasus pembunuhan dalam hubungan suami-istri.
Dalam kasus "pembunuhan demi kehormatan", hal itu dilakukan untuk melindungi apa yang dianggap sebagai kebanggaan keluarga, dan alasan penolakan terhadap hubungan di luar kasta seseorang atau agama.
Pada bulan Mei, pengadilan di sana memerintahkan ibu dan paman diekstradisi ke India untuk menghadapi tuntutan pembunuhan dan konspirasi atas kasus pembunuhan pada 14 tahun lalu. Keduanya dituduh membunuh di luar negeri seorang wanita Kanada, karena masalah pernikahan rahasianya dengan seorang tukang becak yang miskin.
Ratusan Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka dalam Pertempu...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ratusan tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia mela...