Kanada: Masker KN95 Buatan China Tak Penuhi Standar Medis
TORONTO, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Kanada mengatakan pada hari Jumat (24/4) bahwa satu juta masker KN95 yang diimpor dari China tidak memenuhi standar yang ketat, sehingga tidak dapat didistribusikan ke petugas kesehatan di garis depan di tengah pandemi virus corona.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada "telah mengidentifikasi sekitar satu juta masker KN95 sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi untuk perawatan kesehatan," kata seorang juru bicara kepada AFP.
"Barang-barang ini tidak didistribusikan ke provinsi dan wilayah dalam tanggapan perawatan kesehatan garis depan dan kemudian dinilai untuk digunakan non-kesehatan," katanya.
Masker model KN95 China mirip dengan masker N95, serta model FFP2 yang digunakan di Eropa. "Banyak pasokan dunia diproduksi di China dan memindahkan material dari negara itu sangat kompleks," kata Menteri Layanan Publik dan Pengadaan, Anita Anand.
Hubungan antara Ottawa dan Beijing telah berada dalam situasi goyah sejak penangkapan Meng Wanzhou, seorang eksekutif di raksasa telekomunikasi China, Huawei, pada bulan Desember 2018 di Vancouver. Jutaan respirator lain dan masker N95 saat ini sedang diteliti oleh agensi, kata Anand.
Peningkatan Produksi
Sementara itu, produksi masker dan pasokan medis dalam negeri Kanada "sedang meningkat," dengan kontrak yang ditandatangani dengan tiga perusahaan Kanada lainnya pekan ini untuk menghasilkan 16 juta "pelindung wajah untuk medis."
General Motors mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan mulai memproduksi satu juta masker per bulan untuk pemerintah Kanada di pabrik perakitan Oshawa, yang telah ditutup pada Desember 2019.
Kepala serikatya pekerjan, Jerry Dias, mengatakan dia "senang" bahwa 50 karyawan "akan dipanggil kembali" untuk membuat masker. Sekitar 2.000 pekerja industri mobil itu kehilangan pekerjaan mereka ketika pabrik ditutup.
Pada awal April, Kanada menerima pengiriman lebih dari 10 juta masker dan mengumumkan total pesanan lebih dari 60 juta lebih masker N95.(AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...