Kanselir Jerman: Putin Tidak Siap untuk Perdamaian Yang Adil
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan hari Kamis (2/3) bahwa Jerman dan sekutunya sedang dalam pembicaraan dengan Kiev mengenai jaminan keamanan masa depan dalam persiapan perdamaian yang berkelanjutan untuk Ukraina.
“Kami sedang berbicara dengan Kiev dan mitra lainnya mengenai jaminan keamanan masa depan untuk Ukraina,” kata Scholz dalam pidatonya di depan parlemen Jerman.
“Namun jaminan keamanan semacam itu datang dengan anggapan bahwa Ukraina berhasil mempertahankan diri dalam perang ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa Jerman akan terus mendukung Kiev dengan pasokan senjata.
Pidato Scholz disampaikan lebih dari setahun setelah Moskow meluncurkan invasi ke Ukraina, memicu kanselir untuk mengumumkan era baru dalam pertahanan dan kebijakan luar negeri Jerman.
Jerman telah meningkatkan investasi di militernya sendiri, melepaskan ikatan ekonominya dengan Rusia dan melanggar pantangannya dalam mengirim senjata ke zona konflik.
Scholz memperbaharui seruan kepada Rusia untuk menarik pasukannya dari Ukraina dan mengatakan Presiden Vladimir Putin tidak siap untuk pembicaraan tentang "perdamaian yang adil" dan mengakhiri perang.
"Tidak ada yang menyarankan" Putin akan datang ke meja perundingan saat ini, kata Scholz.
Scholz juga menggunakan pidato itu untuk memperingatkan China agar tidak mempersenjatai Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, menyusul klaim AS bahwa Beijing sedang mempertimbangkan langkah semacam itu.
“Pesan saya ke Beijing jelas: gunakan pengaruh Anda di Moskow untuk mendorong penarikan pasukan Rusia,” kata Scholz. “Dan jangan memasok senjata ke agresor Rusia,” tambahnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kebiasaan Buat Berat Badan Turun Lebih Cepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menghilangkan kalori merupakan cara terbaik saat mencoba menghilangkan le...