Kanselir Jerman Usul Reformasi Uni Eropa dan Perbesar Otonomi Militer
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada Sabtu (15/10) menyerukan reformasi Uni Eropa agar sesuai dengan penerimaan negara-negara baru serta otonomi militer yang lebih besar dari blok 27 negara itu.
Berbicara di Kongres Partai Sosialis Eropa di Berlin, Jerman, Scholz menganjurkan untuk secara bertahap menghapus prinsip kebulatan suara untuk keputusan dalam kebijakan luar negeri, tetapi juga di bidang lain seperti kebijakan pajak.
"Saya tahu bahwa kami masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan di sana," kata kanselir. “Tetapi saya juga mengatakan dengan jelas: jika geopolitik Eropa adalah aspirasi kita, maka keputusan mayoritas adalah keuntungan dan bukan kerugian kedaulatan.”
Saat ini, banyak keputusan UE hanya dapat dibuat jika semua negara memilih dengan suara bulat.
Scholz juga mendukung lebih banyak otonomi militer UE. Dia menyerukan pengadaan senjata dan peralatan yang terkoordinasi, pembentukan pasukan reaksi cepat UE pada tahun 2025, dan markas besar UE untuk angkatan bersenjata Eropa.
“Di Eropa, kita membutuhkan interaksi yang lebih baik antara upaya pertahanan kita,” katanya. "Di masa depan, Eropa akan membutuhkan peningkatan kemampuan yang terkoordinasi ... kita harus percaya diri dan bersama-sama memajukan pertahanan Eropa." (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...