Kapal Pemuda Asia Tenggara, Indonesia Kirim 28 Orang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 28 anak muda berusia 20-30 tahun dari seluruh Nusantara dikirim sebagai perwakilan Indonesia untuk mengikuti program Kapal Pemuda Asia Tenggara yang ke-46 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jepang.
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, I Gusti Putu Raka Pariana, menyebut program itu sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.
“Mereka ini disebut Garuda 46, untuk ikut meningkatkan kapasitas pemuda dalam bidang kemaritiman untuk mendukung poros maritim dunia Indonesia yang menjadi kebijakan pemerintah,” kata Raka di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Kegiatan dengan nama internasional Ship for Southeast Asia Youth Program (SSEAYP) itu pertama kali dilakukan pada 1974 dengan diikuti lima negara ASEAN saat itu, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
SSEAYP dikelola oleh Kantor Kabinet Jepang, sementara untuk program SSEAYP di Indonesia berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang melakukan seleksi hingga pembekalan para peserta.
Sebelum diberangkatkan ke Jepang pada 23 Oktober, Raka berharap peserta yang terdiri atas 14 laki-laki dan 14 perempuan itu bisa menikmati kegiatan, memperluas jaringan dengan peserta dari negara-negara lain, sekaligus membuat dokumentasi.
“Jangan hanya berkegiatan, tapi juga mendokumentasikan sebagai rekam jejak agar bisa menjadi acuan dan contoh bagi pemuda-pemuda lain di Indonesia,” ujar Raka menyemangati peserta.
Pada tahun ini, jumlah 28 pemuda merupakan kuota yang diberikan oleh Pemerintah Jepang untuk masing-masing negara dari sepuluh negara Asia Tenggara, sehingga total peserta dari 11 negara termasuk Jepang adalah 330 orang.
Kontingen pemuda Indonesia tahun ini didampingi seorang pemimpin nasional yang merupakan alumni SSEAYP tahun 2000, yaitu Sylvanus Hardianto.
“Kegiatan ini akan meningkatkan persahabatan dan kesepahaman bersama di antara para pemuda negara-negara Asia Tenggara serta Jepang, meluaskan pandangan dunia, dan terlebih akan memperkuat semangat kerja sama internasional,” kata Sylvanus.
Kegiatan akan dimulai dengan pelayaran kapal dari Jepang pada 24 Oktober untuk mengelilingi kawasan Asia Tenggara dan singgah di lima negara, yaitu Vietnam, Myanmar, Singapura, dan Malaysia.
Kapal “Nippon Maru” yang digunakan dalam kegiatan tersebut direncanakan akan berlayar selama 50 hari, sehingga dijadwalkan kembali ke Jepang pada 13 Desember mendatang. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...