Kapal Perusak AS Berlayar di Laut China Selatan
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Angkatan Laut Amerika Serikat pada hyari Rabu (13/7) berlayar dengan sebuah kapal perusak di dekat pulau-pulau yang dikuasai China di Laut China Selatan yang dikatakan Washington sebagai patroli yang bertujuan untuk menegaskan kebebasan navigasi melalui jalur laut strategis itu.
Kapal perusak berpeluru kendali USS Benfold berlayar melewati Kepulauan Paracel dan melanjutkan operasinya di Laut Cina Selatan. Operasi itu "menegakkan hak, kebebasan, dan penggunaan laut yang sah," kata Armada ke-7 dalam rilis berita.
Operasi semacam itu dianggap sebagai kunci bagi Angkatan Laut AS untuk mempertahankan kehadirannya di Indo-Pasifik, di mana China telah meningkatkan kehadirannya melalui kampanye pembangunan kapal besar-besaran.
Beijing juga telah memperingatkan AS, Australia dan Selandia Baru dengan penandatanganan perjanjian pertahanan bersama dengan Kepulauan Solomon, di mana ia dapat menerima pasukan China dalam keadaan darurat dan mungkin membangun kehadiran militer China yang permanen.
Menanggapi patroli Benfold, Komando Selatan China melacak pergerakan kapal dan memerintahkannya untuk meninggalkan daerah itu, kata Kolonel Angkatan Udara, Tian Junli, seperti dikutip di situs web Kementerian Pertahanan China.
“Pasukan kami di wilayah militer dalam siaga tinggi setiap saat untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” kata kementerian itu.
China mengklaim kepemilikan atas hampir seluruh jalur air strategis perdagangan global bernilai sekitar US$5 triliun setiap tahun dan yang menyimpan stok ikan dan sumber daya mineral bawah laut yang sangat berharga. Filipina, Brunei, Malaysia, Vietnam dan Taiwan juga saling bersaing mengklaim wilayah tersebut. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...