Kapitalisasi 5 Perusahaan AS Anjlok US$ 3,2 Miliar karena Trump
SILICON VALLEY, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan-perusahaan teknologi informasi di Lembah Silikon (Silicon Valley) diduga akan tertekan oleh kebijakan imigrasi Presiden AS, Donald John Trump. Ketakutan semakin dalam ketika pada hari Jumat (26/1) Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim memasuki AS.
Langkah ini membuat kapitalisasi pasar dari lima perusahaan teknologi terbesar dalam daftar S & P 500 turun US$ 3,2 miliar pada hari Senin (30/1). Investor khawatir kebijakan anti imigran Trump akan memotong jumlah tenaga kerja asing di perusahaan teknologi Silicon Valley.
Saham-saham Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Facebook secara bersama-sama jatuh sekitar 1 persen untuk total kapitalisasi pasar US$ 2,4 triliun. Alphabet saja memiliki kapitalisasi pasar US$ 13, 8 miliar.
Perusahaan-perusahaan teknologi segera mengutuk perintah eksekutif Trump. CEO Google, Sundar Pichai, dalam sebuah memo kepada karyawan menyebut perintah itu "menyakitkan." Lebih dari 100 orang karyawannya akan terpengaruh oleh perintah eksekutif Trump.
CEO Facebook Mark Zuckerberg menulis di situs media sosial bahwa, "kita juga harus menjaga pintu kita agar tetap terbuka bagi pengungsi dan mereka yang membutuhkan bantuan."
Microsoft menyebut perintah eksekutif Trump sebagai perintah yang "sesat."
Perusahaan-perusahaan teknologi di AS tampaknya masih harus bersiap dengan guncangan yang lebih keras. Pada hari Senin (30/1) Bloomberg memperoleh rancangan perintah eksekutif lainnya dari Trump yang bisa menghalangi perusahaan yang beroperasi di AS mempekerjakan pekerja asing dengan secara langsung menargetkan program visa kerja yang digunakan perusahaan teknologi tinggi besar.
harga saham Apple telah jatuh 0,67 persen; Alphabet turun 2,6 persen; Amazon satu persen; Facebook 1.4 persen; dan Microsoft 1,3 persen.
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...