Kapolda: Yesus Beri Makan 12.000 Orang Teladan Bagi Gembala
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar mengingatkan peranan para tokoh agama sangat penting dan strategis dalam memperkuat mental pasien terpapar COVID-19.
"Saya berharap peran serta tokoh agama untuk mengarahkan umat ini dalam hal keagamaan bisa memperkuat mental dalam iman mereka dalam keagamaan, terutama bagi pasien COVID-19," kata Kapolda dalam rilisnya, hari Sabtu (13/6).
Harapan Kapolda disampaikan saat mengakhiri kunjungan kerjanya di Kabupaten Seram bagian Barat dan melakukan silaturahmi dengan para tokoh agama.
"Untuk membenahi umat dalam situasi ini harus dari tempat ibadah dan saya selaku Kapolda Maluku meminta dengan adanya pandemi COVID-19 ini, ada peran penting dari tokoh agama untuk mengarahkan umat dalam hal keagamaan," ujarnya.
Menurut dia, ada kecenderungan di Maluku ini adalah kekerasan berkelompok, dan untuk gangguan kamtibmas di seluruh Indonesia yang banyak terjadi kekerasan antar kelompok sampai dalam lingkup keluarga ini sering terjadi di Maluku.
Sebelum melakukan kegiatan di luar dalam tugas Kepolisan mau pun hal yang lain, Kapolda harus lakukan terlebih dahulu di rumah bersama keluarga yang menyangkut kewajiban selaku kepala keluarga dan bapak dari anak-anak.
"Ini adalah hal luar biasa yang harus kita mulai dan jadi contoh sebelum kita melayani di luar sana," kata Kapolda.
Selaku Kapolda Maluku, dia menyampaikan kepada bapak dan ibu pendeta tolong membantu dirinya untuk membetulkan anggotanya karena merasa perbuatan mereka dalam pelayanan tugas kepada masyarakat harus dimulai dari pembentukan iman terdahulu.
"Saya juga tahu ajaran Alkitab waktu Jesus memberi makan 12 ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, itu adalah hal yang luar biasa dan harus menjadi contoh dan teladan bagi para gembala," ungkap Kapolda.
Ditempat yang sama, Pendeta Reny Haliwela menyampaikan bahwa pihaknya sangat bersyukur atas kehadiran Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar yang telah berkujung ke Kabupaten SBB ini.
"Kami sangat bersyukur bapak selaku pimpinan Kepolisian di Maluku ini, mau mengundang kami untuk berbicara di sini serta kami sangat menghargai itu dan apa yang Bapak umumkan dalam penyampaian ini adalah hal yang luar biasa dalam pelayanan selaku pimpinan Polri di Maluku, membuktikan selama bertugas di Kepolisian sudah banyak berbuat kebaikan," Katanya.
Dia juga menjelaskan hal yang dilaksanakan dalam kegiatan keagamaan di Gereja seperti akta pernikahan, tetapi hanya dihadiri oleh dua orang saksi dari dua belah pihak dan pentahbisan anak sidi baru, itu pun dilakukan secara bertahap dan dihadiri oleh orang tua dari anak yang melaksanakannya.
"Saya mau menyampaikan juga bahwa adanya COVID-19 yang terjadi pada saat ini, saya melihat jemaat kita sudah sering mengumpulkan keluarga anak istri dan beri ibadah di rumah," ujarnya.
Masih di tempat yang sama, Pastor Santa Theresia Piru, Goris Matli mengatakan, inti dari membangun karakter itu harus berawal dari iman, baik dia selaku umat beragama Kristen, atau agama apa pun.
"Saya selaku tokoh agama melihat dalam kehidupan masyarakat di SBB ini masih wajar saja dalam kehidupan mereka serta pelayanan saudara kita dari institusi Polri juga sangat memuaskan," kata Goris Matli.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati SBB Yasim Payapo, Kapolres AKBP Bayu Tarigan Butarbutar, Ketua Klasis Pendeta Reni Haliwela, Pastor Santa Theresia Piru, Goris Matli, Pendeta Z.J Sahertian, Ketua Klasis Kairatu, Pendeta Semy Renmauru, dan sejumlah tokoh agama lainnya. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...