Kapolri: Konflik Polri-TNI Harus Dituntaskan
PADANG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan konflik yang sering terjadi antara Polri-TNI harus diselesaikan hingga tuntas.
"Jika ada kejadian, proses penyelesaian harus dilakukan hingga tuntas dan harus diungkap kejadian yang sebenarnya," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat di Kota Padang, Senin (31/8) malam.
Didampingi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto, ia mengatakan kepolisian telah mulai memproses insiden di Sirkuit Permanen Sport Center, Jalan Stadion Kelurahan Pekkabata, dengan memanggil sejumlah saksi.
"Sudah ada saksi yang kami periksa, namun jumlah pasti dan nama-namanya saya kurang ingat," kata Kapolri.
Badrodin juga mengimbau sejumlah pihak, terutama Polri, menahan diri dan tidak terprovokasi pasca-insiden yang terjadi pada Minggu (30/8) itu. "Jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi. Insiden itu sedang ditangani secara hukum," katanya.
Insiden sekitar pukul 14.00 WITA itu dipicu perkelahian anggota Polri dan anggota Kodim 1401/Majene, yakni Praka Laksmono, dengan salah seorang anggota Patroli Motor (Patmor) Polres Polman yang diketahui bernama Bribda Ambo Siki.
Saat itu, Praka Rusmono yang sedang menonton balapan dengan anggota kru MMS Racing Team Majene didatangi beberapa anggota Patmor yang meminta agar tak menonton di atas lintasan balapan.
Pada saat tersebut, salah satu rekan Praka Laksmono yang merupakan anggota team kru MMS Racing Team Majene, terkena tongkat anggota patmor sehingga hampir terjatuh ke dalam parit.
Praka Laksmono tidak menerima perlakuan itu dan menghampiri anggota patmor hingga akhirnya terjadi perdebatan.
Beberapa anggota patmor yang melihat kejadian itu tidak terima dan langsung mengeroyok Praka Laksmono.
Setelah kejadian itu usai sekitar pukul 14.30 WITA, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan tiba di lokasi kejadian dan langsung mendamaikan kedua belah pihak dengan disaksikan oleh Pasi Ops Kodim 1402/Polmas, Kapten In Martani.
Kedua belah pihak akhirnya dapat menerima dan saling memaafkan. Namun, sekitar satu setengah jam kemudian, tiba-tiba terjadi penembakan yang menewaskan seorang anggota Kompi Senapan B Yonif 721/ Makassar. Prada Yuliadi tertembak hingga mengakibatkan nyawanya tak tertolong. (Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...