Kapolri: Pasca Bentrokan, Aparat Beri Pengamanan PT GNI di Morowali Utara

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan TNI-Polri memberikan pengamanan kepada semua pihak pasca bentrokan yang terjadi di pabrik nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sigit menuturkan pengamanan diberikan agar PT GNI dapat beraktivitas seperti sediakala. “Dan saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan dua SSK Brimob dari pusat,” kata Sigit saat jumpa pers di Istana Presiden, Senin (16/1/2023).

Perusahaan smelter GNI memulai kegiatan operasionalnya kembali hari Selasa, 17 januari 2023. “Oleh karena itu, saya imbau kepada seluruh masyarakat juga seluruh karyawan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya,” kata Kapolri, Senin (16/1)

Untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi antara pekerja dan PT GNI, Sigit memastikan Polri akan menampung aspirasi dan harapan seluruh pekerja. Semua pihak, termasuk TNI-Polri, akan mengawal penyelesaian masalah agar bisa berakhir dengan baik.

“Terkait masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan secara aturan undang-undang tentunya tahapan itu silahkan untuk dijalankan. Kita semua keamanan akan mengawal proses tersebut sehingga semuanya berjalan dengan baik,” ucap Sigit.

Kapolri ini menjelaskan pemicu awal bentrokan adalah adanya ajakan mogok kerja, serta viralnya narasi pemukulan oleh TKA (tenaga kerja asing) terhadap TKI (tenaga kerja Indonesia). “Sehingga inilah yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan,” kata Sigit.

Terkait bentrokan tersebut, Sigit mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan 71 orang dan menetapkan 17 orang sebagai tersangka terkait dugaan perusakan. Dari segi penegakan hukum, polisi akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam tindak kejahatan perusakan atau aksi anarkis.

Editor : Sabar Subekti