Kapolri: Polri Menerima Sesuatu Itu Korupsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Sutarman menegaskan kepada anggotanya untuk tidak menerima sesuatu apapun yang bukan haknya dari masyarakat karena dinilai sebagai tindakan korupsi.
"Polri tidak boleh menerima sesuatu. Itu korupsi," kata Sutarman dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Kompolnas dan Polri di Jakarta, Senin (25/11) seperti dikutip Antara.
Pernyataan tersebut menanggapi alasan-alasan sejumlah personel tertentu yang kerapkali tidak berpatroli karena kehabisan bahan bakar dan lantas meminta kepada masyarakat.
"Kita tidak ada alasan meminta bahan bakar ke masyarakat. Itu pelanggaran hukum. Kita lebih bangga, `saya tidak mau patroli karena bahan bakar tidak ada," kata Sutarman.
Karena itu, dia meminta agar kebutuhan bahan bakar untuk mobil patroli benar-benar terjamin untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan yang akan dilakukan.
"Bahan bakar kalau bisa `unlimited` (tak terbatas). Supaya tidak ada lagi penyimpangan," kata dia.
Dengan upaya tersebut, Sutarman berharap kinerja anggota Polri lebih meningkat dalam melaksanakan tugas pokoknya, yakni melayani dan melindungi masyarakat.
"Kehadiran mobil patroli kita hanya ada di kantor kalau isi bahan bakar dan ganti personel," kata Kapolri.
Hal itu ia upayakan untuk mewujudkan salah satu programnya, yakni menghadirkan polri di tengah-tengah masyarakat kapanpun dan dimanapun.
"Saya minta kepada para kapolda, laksanakan kebijakan saya untuk menghadirkan anggota di tengah lapangan, itu keharusan. Jawa timur itu bagus sudah lakukan itu. Polda lain lakukan," kata dia.
Jenderal bintang empat itu juga meminta anggotanya untuk bergerak hingga ke kampung-kampung sebagai tempat pelayanan dan pengaduan masyarakat.
"Mobil-mobil patroli ini ditempatkan di kampung-kampung, permukiman. Silakan dibagi, tapi harus melindungi jangan `ngerusuhi`," katanya.
Upaya tersebut, lanjut dia, untuk mengembalikan kembali kepercayaan masyarakat yang saat ini semakin luntur karena banyak anggota polri yang berpangkat tinggi justru terjerat berbagai kasus, terutama kasus korupsi.
"Kita harus menolong, kalau masyarakat sudah percaya bahwa kita ada, maka kita akan dicinta karena kondisi `distrust` (ketidakpercayaan) masyarakat saat ini yang berpikir kita berbuat baik saja dicurigai," kata Kapolri.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...