Karadzic Terima Tanggung Jawab Moral Kejahatan HAM Bosnia
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM – Radovan Karadzic menerima tanggung jawab moral untuk kejahatan HAM yang dilakukan etnis Serbia, namun menolak dakwaan yang menyatakan ia telah memerintahkan pembunuhan massal, dalam nota pembelaan di Pengadilan HAM Den Haag Rabu (1/10).
Ia diduga melakukan genosida dan kejahatan lainnya, termasuk satu dakwaan terkait pembantaian Srebrenica. Jaksa menuntut hukuman penjara seumur hidup jika semua dakwaan terbukti.
Karadzic merupakan pemimpin politik Bosnia Serbia pada 1990-an dan ditangkap tahun 2008 setelah 13 tahun buron.
Ia menghadapi 11 dakwaan genosida, kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. Karadzic diberi waktu berbicara selama 10 jam. Pembacaan nota pembelaan akan dilanjutkan hari Kamis (2/10).
Hakim diduga akan memvonis hukuman penjara seumur hidup pada Karadzic. Lebih dari 7.500 Muslim Bosnia, laki-laki dan perempuan, di antaranya berusia 12 tahun dibunuh oleh etnis Bosnia Serbia di Srebrenica pada Juli 1995. Pembantaian itu merupakan yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Konflik Balkan terjadi akibat pecahnya negara Yugoslavia, menyebabkan perang etnis pada tahun 1991-1999.
Nota pembelaan ditulis dalam 800 halaman, Radovan Karadzic menyatakan tidak terlibat dalam pembantaian Srebrenica namun bertanggung jawab atas semua kejahatan yang dilakukan oleh penduduk dan pasukan Republik Sprska (republik buatan etnis Bosnia Serbia pada konflik Balkan).
Ketika ia membacakan nota pembelaan pada Rabu (1/10), ia terlihat seperti politisi yang mengadapi dakwaan penjara seumur hidup kata Koresponden BBC Anna Holligan.
Mustafa Hadziibrahimovic, seorang Bosnia yang selamat dalam pembantaian Srebrenica, mengatakan kepada BBC, Karadzic merupakan “orang yang aneh” ketika ia melihat dari dinding kaca di Pengadilan HAM Den Haag.
Selama perang 1992-1995, kelompok etnis Bosnia mengungsi ke Srebrenica dari area sekitar yang dikuasai pasukan Bosnia Serbia yang membantai semua etnis Bosnia. (bbc.com)
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...