Karnaval Khatulistiwa, Bangkitkan Optimisme Bangsa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah bekerja sama dengan Panitia Nasional Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka (G70) menyelenggarakan perhelatan Karnaval Khatulistiwa.
Kegiatan pesta rakyat yang menampilkan parade kebudayaan nusantara dan melibatkan ribuan masyarakat, pelaku seni, budayawan, hingga figur-figur terkemuka tersebut akan diselenggarakan pada Sabtu (22/8) mendatang, di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Karnaval Khatulistiwa yang nantinya akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja tersebut bertujuan untuk membangkitkan rasa kemandirian dan optimism bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan ke depan.
“Saat ini, kita sedang menghadapi tantangan berupa pelambatan ekonomi, namun sebagai bangsa berpotensi besar, kita harus tetap optimis mampu melewati tantangan itu. Kita tunjukkan kepada dunia, kita bangsa besar, plural, damai, sekaligus kreatif,” ucap Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta Pusat, Kamis (13/8).
“Tahun ini, pilihan jatuh ke Kota Pontianak. Ini deklarasi budaya, kita bangsa maritim, sehingga dipilih daerah perbatasan yang punya banyak suangai yang bermuara di laut,” dia menambahkan.
Lebih lanjut, Pratikno mengatakan, pelaksanaan Karnaval Khatulistiwa berlandaskan pada tema peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni ‘Ayo Kerja’. Kegiatan Karnaval Khatulistiwa juga berpedoman pada upaya mendorong kreativitas masyarakat, serta mengedepankan hiburan khas daerah.
Darat dan Air
Sementara itu, Ketua Panitia Karnaval Khatulistiwa, Jay Wijayanto, mengatakan Karnaval Khatulistiwa berisi rangkaian kegiatan yang mencakup karnaval darat dan air (sungai), serta panggung hiburan yang menampilkan sejumlah artis dan musisi papan atas.
Acara ini, dia menambahkan, akan dimulai dengan karnaval darat dari rumah Bentang (rumah adat Kalimantan Barat) menuju alun-alun Kapuas dengan jarak tempuh kurang lebih lima kilometer. Karnaval darat akan menampilkan arak-arakan kendaraan hias dan pejalan kaki yang menggunakan kostum adat dayak dan melayu.
“Karnaval akan melibatkan sekitar 500 penari dayak dan 50 kelompok seni Kalimantan Barat. Rencananya, Presiden Jokowi akan ikut dalam karnacal dengan dikawal oleh barisan Ksatria Dayak,” kata Jay.
Dia menerangkan, peserta karnaval darat tidak hanya berasal dari wilayah Kalimantan Barat, tapi juga dari 15 provinsi dengan kekhasan budaya masing-masing daerah. Selain budaya daerah, karnaval juga diramaikan oleh pertunjukan marching band dari sekolah-sekolah terpilih, di antaranya SMA Bhayangkari dan SMA Santo Paulus.
Usai karnaval darat, ujar Jay, kegiatan dilanjutkan dengan karnaval air menyusuri sungai Kapuas Besar dan Kapuas Kecil menggunakan sampan atau perahu tradisional yang dihias. Sebanyak 1.500 perahu hias dari 18 provinsi, termasuk Kalimantan Barat akan berpartisipas dalam karnaval air ini.
“Konvoi perahu hias akan dilepas oleh Presiden Jokowi dengan menyalakan meriam karbit dari anjungan depan Masjid Sultan Abdurrahman yang dibangun pada tahun 1771. Supaya terlihat megah, akan disejajarkan sekitar enam sampai 10 perahu sekali jalan,” ucap Jay.
Sebagai penutup rangkaian Karnaval Khatulistiwa, pada malam hari digelar panggung hiburan rakyat yang menampilkan sejumlah artis dan musisi, antara lain grup musik Slank, Ello, dan beberapa artis lokal. Selain itu, aka nada juga pertunjukkan kembang api untuk melengkapi suasana perayaan HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Karnaval Khatulistiwa di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menjadi puncak rangkaian kegaiatan peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diinisiasi oleh Pemerintah bekerja sama dengan G70,” tutur Jay.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...