Karya Anak Bangsa di Kancah Internasional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia merupakan negara dengan sejumlah potensi. Potensi ini tersimpan dalam sumber daya alamnya dan sumber daya manusianya. Ada sejumlah nama yang sangat patut untuk diperhitungkan di kancah internasional.
Mungkin tidak seluruh masyarakat Indonesia mengenal nama mereka, tapi karya yang mereka hasilkan cukup untuk membuat masyarakat Indonesia ataupun orang-orang dari negara lain berdecak kagum.
Salah satunya Tex Saverio, desainer Indonesia. Tex menyelesaikan pendidikan fesyennya di Bunka dan Phalie Studio, Jakarta, tanpa pernah melanjutkan pendidkannya ke luar negeri, walaupun ia sempat merencanakannya. “Bisa dibilang saya ini produk 100 persen produk lokal, dan saya bangga karenanya,” kata Tex di sebuah kesempatan.
Tex pertama kali membuat pelaku industri fashion terkagum-kagum pada pagelaran Jakarta Fashion Week 2010/2011. Disandingkan dengan nama-nama Ari Charisma, Stella Rissa, Kiata Kwanda, dan Priyo Octaviano, Tex mampu menyihir pelaku industri fashion.
Tex pun disebut sebagai the next Alexander McQueen, seorang Desainer Internasional. Gaun rancangan Tex pula yang digunakan oleh Lady Gaga, Penyanyi Pop AS, untuk sebuah pemotretan sampul majalah. Kim Kardashian, seorang Model, Sosialita dan aktris pun terlihat menggunakan hasil rancangan Tex. Gaun yang dikenakan Kim ini merupakan hasil pilihan Nicola Formichetti, seorang Fashion Designer dan Fashion Editor International. Karya Tex terbaru yang dipamerkan di dunia internasional adalah gaun pengantin Katniss Everdeen, tokoh utama dalam film the Hunger Games.
Lain halnya dengan Rini Triyani Sugianto, seorang Animator Indonesia. Rini menyelasaikan pendidikan S1 jurusan arsitektur di Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Ia melanjutkan S2 jurusan animasi di Academy of Art di San Fransisco, AS. Sejak 2010, Rini bekerja di WETA Digital, milik sutradara Peter Jackson. Rini terlibat di sejumlah film garapan WETA seperti the Adventure of Tintin: the Secret of Unicorn, Avengers, the Hobbit dan Iron Man Tiga.
Khusus untuk Iron Man Tiga, Desaign Animator Texture Artist di film tersebut adalah orang Indonesia kelahiran Surabaya, Michael Reynold Tagore. Michael adalah lulusan Universitas Tarumanegara, Jakarta dan Sydney University of Technology. Ia juga bekerja di WETA.
Para ahli astronomi pasti mengenal namanya. Ia adalah Prof. Dr. Mezak Arnold Ratag, Penemu Planetary Nebula Cluster. Ia menamatkan pendidikan S1 nya dari Institut Teknologi Bandung dengan predikat cum laude. Universitas Kerajaan Belanda di Groningen, Rijksuniversiteit te Groningen, mengizinkannya untuk langsung mengikuti program doktor (summos honoris), tanpa harus menempuh ujian magister.
Mezak telah mempresentasikan dan mempublikasikan lebih dari 100 karya ilmiah nasional dan internasional. Lebih dari 100 buah Planetary Nebulae baru telah ditemukan dan dipublikasikannya bersama rekannya. Dalam katalog penemuan PN yang diterbitkan oleh Observatorium Strasbourg, sejumlah besar di antaranya diberi nama dengan namanya dan nama mitra kerjanya. Lebih dari 100 international citations tentang karya-karya ilmiahnya dapat dijumpai dalam berbagai jurnal, buku, dan prosiding internasional. Ia juga telah menulis banyak buku, terutama yang terkait dengan pekerjaannya. Karena karyanya, sejumlah jabatan pernah didudukinya. Salah satunya adalah Penasehat Dewan Eksekutif World Meteorology Organization (WMO) dan Panel Eksekutif WMO untuk masalah monsoon, pada 2007-2008. (dari berbagai sumber)
Editor : Windrarto
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...