Kasus Senjata Ilegal Pilot Indonesia di Filipina, Polri Kirim Personel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Polri menerjunkan personel dari Baintelkam, Bareskrim dan Divisi Hubinter untuk berkordinasi dengan otoritas Filipina terkait penangkapan pilot asal Indonesia yang terkena kasus senjata api ilegal.
“Polri dalam hal ini telah menyiapkan dan telah mengirimkan delapan personel yang terdiri dari Baintelkam, Bareskrim, dan Divisi Hubinter di bawah koordinasi Divhubinter. Delapan personel ini akan menuju Kota Manila, Filipina, untuk berkoordinasi dengan otoritas negara Filipina,” kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Selasa (10/1/2023).
Ramadhan mengatakan akan ikut serta membantu WNI apabila terbukti tidak bersalah. Meski demikian, Ramadhan tetap menghormati proses hukum yang berjalan di Filipina. “Sekali lagi kita menghargai proses hukum kepolisian Filipina. Divisi Hubinter akan berkoordinasi, dan nanti hasilnya akan kita sampaikan,” katanya.
Polri menerangkan pilot asal Indonesia (WNI), Anton Gobay ,ditangkap otoritas Filipina terkait masalah senjata api ilegal. Polri melakukan investigasi bersama polisi Filipina terkait kasus ini.
“Pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen kepemilikan senjata api atau ilegal. Sehingga ditahan oleh polisi setempat guna proses lebih lanjut,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, Senin (9/1).
Menurut dia, Polri masih berkoordinasi dengan Kepolisian Filipina terkait penangkapan Anton Gobay. Polri juga mengirimkan tim dari Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter), Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), dan Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) ke Filipina.
“Informasi yang saya terima dari Kadiv Hubinter (Irjen Krishna Murti, red), sesuai arahan pimpinan, bahwa hari ini tim dari Hubinter, Bareskrim dan BIK berangkat ke Filipina untuk berkoordinasi dengan KBRI dan Kepolisian Filipina, melakukan join investigasi untuk mendalami case tersebut,” kata Dedi.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...