Katedral Canterbury Miliki Paduan Suara Anak Perempuan Setelah 1.000 Tahun
CANTERBURY, SATUHARAPAN.COM - Katedral Canterbury, gereja induk dari gereja Anglikan yang beranggota sekitar 85 juta di seluruh dunia akan memiliki kelompok paduan suara anak perempuan pertama sejak gereja itu ada hampir 1.000 tahun yang lalu.
Pada tanggal 25 Januari mendatang, jamaat akan mendengar suara merdu dari 16 anak perempuan antara usia 12 dan 16 tahun pada ibadah Evensong yang bersejarah. Akan ditampilkan pada ibadah itu musik dari komposer Inggris, Ralph Vaughan Williams.
Sampai sekarang, hanya paduan suara laki-laki yang melayani ibadah di Katedral itu. Dua puluh tahun lalu, Katedral Salisbury adalah katedral Inggris pertama yang memungkinkan perempuan untuk bernyanyi dalam paduan suara pada ibadah.
Setelah di Salisbury, keterlibatan perempuan dalam paduan suara berkembang. Sekarang ada 765 anak perempuan dalam paduan suara untuk katedral di Inggris, sementara ada 1.008 anak laki-laki dalam paduan suara.
Katedral Winchester membentuk paduan suara anak-anak perempuan pada tahun 1998, kata administrator padua suara, Sue Armstrong .
Katedral Canterbury terkenal di dunia dengan paduan suara anak laki-laki yang megah. Mereka telah mengeluarkan rekaman dan menjalani tur ke sebagian besar negara Eropa dan negara anggota Persemakmuran.
"Saya senang mendengar bahwa gereja induk dari gereja Anglikan akhirnya mengikutinya," kata Armstrong.
Mempertahankan Tradisi
Pembentukan paduan suara anak-anak perempuan di Canterbury didorong oleh makin sedikit anak laki-laki menunjukkan minat bernyanyi dalam paduan suara gereja. Namun beberapa Gereja Inggris tradisionalis bersikeras bahwa paduan suara di katedral harus semuanya laki-laki.
Kampanye Padua Suara Tradisional Katedral (Campaign for the Traditional Cathedral Choir / CTCC) melalui situs web menegaskan tidak anti anak perempuan ( gadis). Namun mereka menambahkan " ... katedral (yang) menampilkan gadis-gadis akan mengambil kesempatan untuk menciptakan gaya mereka sendiri. Tradisi mereka terpisah dari semua sejarah, laki-laki."
CTCC dibentuk pada Januari 1996 sebagai respon terhadap menurunnya jumlah anak laki-laki berjubah (paduan suara yang semuanya beranggota anak laki-laki) menurunnya jumlah penyanyi paduan suara dari anak-anak Inggris. Tujuannya adalah untuk mempertahankan tradisi kuno paduan suara semua laki-laki.
Pada abad pertengahan, paduan suara perempuan berkembang di biara. Komposer Italia, Giovanni Pierluigi da Palestrina dan Claudio Monteverdi, menulis komposisi untuk mereka. Namun mereka tidak pernah bernyanyi bersama laki-laki dalam pelayanan ibadah gereja. Dan CTCC ingin tetap seperti itu.
"Di Katedral Winchester, anak perempuan dan anak laki-laki bernyanyi bersama pada ibadah Paskah dan Natal," kata Armstrong. "Kami belum menerima adanya keluhan." (religionnews.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...