Kaukus Pancasila Kecam Tindakan Pembubaran KKR Natal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Kaukus Pancasila DPR RI, Eva Kusumah Sundari menilai pembubaran Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal yang digelar di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Jawa Barat, hari Selasa (6/12) merupakan fenomeno egoisme agama.
“Kita mengecam tindakan barbar (tidak beradab dan sifatnya kasar dan kejam) atas nama agama ada fenomeno egoisme agama, yang tidak mengenal kemanusiaan. Ini jelas tidak sesuai dengan praktik berketuhanan yang maha esa dari Pancasila,” kata Eva di Kompleks Parlemen Senaya, Jakarta Pusat, hari Rabu (7/12).
Karena, kata Eva, kemiskinan keadilan sehingga ada standar ganda karena pernyataan keberatan tidak diberikan kepada agama mayoritas. Sebagamana yang sudah disebar, akan ada tabligh akbar berbayar yang akan dilaksanakan hari Senin (12/12) di tempat yang sama.
“Ada fenomeno pembangkangan terhadap konstitusi dan ideologi karena membangun argumen sesuai mau sendiri walau tidak sesuai hukum yang berlaku,” kata dia.
Politisi Partai PDI Perjuangan menilai bahwa hukum menjadi panglima dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara masih jauh panggang dari api. Kultur budaya amat mengkhawatirkan karena perilaku mengabaikan konstitusi makin mengeras dan menjadi tontonan masif yang menakutkan.
Eva pun mengimbau agar Polri bertindak tegas terhadap pelaku anarkis yakni para intoleran. Ia berharap kelompok intoleran berhenti mengorbankan kelompok minoritas atas kekerasan mengatasnamakan agama.
“Ini gejala buruk karena perang pada abad ini dipicu tindakan intoleransi yang berkembang menjadi radikalisme dan terorisme,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...