Ke Amerika Serikat, SBY Bantah Semata untuk Menerima Penghargaan dari ACF
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pagi ini (27/5) berangkat ke Swedia dan Amerika Serikat dalam rangka kunjungan kerja. Mengenai kunjungannya ke negeri paman Sam, SBY membantah dirinya semata untuk menerima penghargaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation, yang belakangan menjadi polemik di Tanah Air.
"Seolah-olah saya dan delegasi ke AS ini hanya untuk menerima penghargaan itu. Bukan. Sama sekali bukan. Sebenarnya penghargaan ini akan diberikan pada saya pada rangkaian sidang umum PBB pada September yang akan datang. Karena itu bersamaan dengan hadirnya para pemimpin dunia di PBB. Sementara itu, saya tidak akan hadir pada akhir tahun ini," kata Presiden.
Dikutip dari laman presidenri.go.id, World Statesman Award, kata Presiden SBY, adalah pengakuan dunia atas kemajuan yang dicapai bangsa Indonesia, khususnya pada pesatnya kemajuan demokrasi Indonesia, dan toleransi umat beragama yang bagus. Bagi Presiden SBY, penghargaan itu untuk seluruh rakyat Indonesia bukan untuk pribadi SBY.
“Kalau ada lembaga internasional yang kredibel lantas melakukan pengamatan atas Indonesia, tentu kita tidak boleh melihatnya secara tidak baik. Ya berterimakasih karena dunia mengakui,” kata SBY.
Selain itu, Presiden juga menghargai dan menghormati protes keras dari sejumlah tokoh atas penghargaan itu. Kepala Negara juga mengakui bahwa masih banyak kekurangan selama masa pemerintahannya, seperti insiden yang tidak mencerminkan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, Presiden SBY mengajak seluruh bangsa Indonesia agar memperbaiki kekurangan sehingga menjadi lebih baik.
“Saya mendengar ada sejumlah kalangan tidak setuju dan protes, saya menghormati dan menghargai pandangan itu,” katanya.
Sebagai tujuan pertama, SBY akan mendarat di Stockholm, Swedia dan mengadakan pertemuan antar dua negara terlebih dahulu untuk membahas peningkatan kerjasama bidang ekonomi dan pendidikan. Setelah dari Swedia, SBY akan melanjutkan perjalanan menuju New York, Amerika Serikat, kemudian Kantor Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat memimpin pertemuan terakhir Panel Tingkat Tinggi PBB mengenai agenda pembangunan pasca-2015.
Berangkat dari Halim Perdana Kusuma dijadwalkan SBY bersama delegasi melakukan kunjungan di dua negara tersebut selama enam hari.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...