Kebakaran di Asrama Pelajar Turki, 12 Tewas
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 12 orang, sebagian besar anak-anak, tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat kebakaran pada sebuah asrama putri yang dikelola swasta di distrik Aladag, Provinsi Adana, Turki, pada hari Selasa (29/11).
Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 19:30 dan langsung mengepung bangunan milik Perhimpunan untuk Bantuan Siswa Pendidikan Menengah.
Petugas pemadam kebakaran hanya berhasil memadamkan api tiga jam kemudian. Mayat 10 pelajar, termasuk satu anak dan pendidik diidentifikasi sebagai Fatma Canatan, dievakuasi dari gedung berlantai tiga. Sementara itu, 24 siswa yang terpapar asap dan melompat dari jendela untuk melarikan diri, dan terluka. Mereka dibawa ke rumah sakit.
Jenazah delapan siswa yang ditemukan di lantai atas bangunan, sedangkan jenazah tiga siswa dan Canatan ditemukan di lantai dua, menurut laporan kantor berita Anadolu.
Sare Betul Genc, ââputri berusia empat tahun manajer asrama, juga tewas dalam kebakaran itu. Pihak berwenang telah mengidentifikasi tujuh dari mereka yang tewas melalui tes DNA, sedangkan proses otopsi untuk mengidentifikasi lima lainnya sedang berlangsung.
Gubernur Adana, Mahmut Demirtas, sebelumnya mengumumkan bahwa total 34 siswa yang tinggal di asrama sekolah menengah milik swasta itu.
Penyebab kebakaran belum diketahui, meskipun komandan petugas pemadam kebakaran Adana, Fatih Durukan, mengatakan pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kemungkinan disebabkan oleh kontak listrik.
Walikota Aladag, Mustafa Alpgedik, mengatakan kebakaran terjadi di lantai dasar sebelum naik ke lantai tiga, yang sebagian besar terbuat dari kayu. Atap bangunan benar-benar runtuh setelah api menyebar ke lantai tiga.
Kantor Jaksa setempat mengumumkan perintah penangkapan terhadap 14 orang, termasuk personel asrama dan manajer asosiasi asrama. Dan polisi di Adana telah menahan enam orang, termasuk manajer asrama, Cumali Genc, ââpendidik dan tenaga asrama sebagai bagian dari penyelidikan.
Wakil Perdana Menteri Turki, Veysi Kaynak, mengklain pada Rabu (30/11) bahwa sebenarnya tidak ada kunci pada pintu darurat menurut hasil pemeriksaan awal kejaksaan.
Kaynak mengatakan, asrama itu telah disahkan oleh Departemen Pendidikan dan diperiksa dua kali setahun, dengan pemeriksaan terakhir dilakukan pada bulan Juni.
kebakaran asrama pernah terjadi di Turki pada tahun 2008 yang dipicu ledakan akibat kebocoran gas di sebuah sekolah persiapan agama di Provinsi Anatolian, dan merenggut nyawa 18 anak perempuan. Kebakaran juga melukai 29 orang lainnya, dan manajer asrama serta pejabat lainnya, tengah dituntut secara hukum.
Kebakaran lain menewaskan enam siwa pada sebuah sekolah Al Quran di Diyarbakır pada 30 November 2015.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...