Kebijakan Pencari Suaka Australia Tidak Berubah
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, menegaskan kembali bahwa kebijakan mengenai pencari suaka tidak berubah di bawah pemerintahan PM Malcolm Turnbull di saat sebuah kapal pencari suaka mencoba mencapai Australia kemarin.
Sebuah kapal kayu kecil yang membawa 18 penumpang dan 3 awak mengalami masalah di selatan Jawa Barat dan akhirnya diselamatkan oleh nelayan setempat.
Dutton mengatakan, penyeludup manusia berusaha mengambil kesempatan di saat berubahnya kepemimpinan, namun mengatakan kebijakan pemerintah tidak berubah.
"Kami mengetahui bahwa para penyeludup manusia ini berusaha melakukan kegiatan mereka dan dari berita selama 24 jam terakhir, kita lihat mereka berusaha menjual bisnis mereka. Kami akan memastikan bahwa posisi kami tidak berubah," kata Dutton kepada Macquarie Radio di Sydney.
Dutton mengatakan penyeludup manusia menggunakan Facebook, sosial media, dan SMS berusaha memberikan informasi yang keliru mengenai kebijakan Pemerintah Australia termasuk mengenai penerimaan 12.000 pengungsi asal Suriah.
"Dan mereka akan berusaha hal yang sama berkenaan dengan perubahan Perdana Menteri, dan mereka akan berusaha memanfaatkan berbagai situasi bagi kepentingan mereka. Perdana Menteri sudah mengatakan bahwa mereka yang masuk lewat laut secara ilegal tidak akan ditempatkan di Australia," kata Dutton.
Hari Rabu (23/9), PM Turnbull mengatakan prihatin dengan kondisi pencari suaka yang ditahan di Nauru dan Manus Island dan mengatakan perubahan kebijakan berkenaan dengan mereka akan dipertimbangkan oleh kabinet.
"Kebijakan kami akan berubah - seluruh kebijakan akan berubah, namun ketika kami membuat perubahan, kebijakan itu akan dibuat oleh para menteri, saya dan kabinet," katanya kepada Sky News.
Namun dalam wawancara kemudian dengan Radio National ABC, Turnbull mengatakan para pencari suaka itu tidak ditempatkan di Australia.
"Kami tidak bisa mundur ke belakang dalam masalah ini. Tidak ada penempatan bagi mereka yang sekarang berada di Manus dan Nauru di Australia. Mereka tidak akan ditempatkan di Australia. Saya tahu ini kebijakan keras, namun kami memiliki kebijakan yang keras, tapi berhasil," kata PM Turnbull. (australiaplus.com)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...