Kebun Binatang Surabaya Siap Dibuka Awal Juli
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) menyatakan, jika tidak ada kendala, KBS akan buka kembali pada awal Juli 2020 dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Khoirul Anwar, di Surabaya, Kamis (25/6), mengatakan standar operasional prosedur (SOP) tentang protokol kesehatan di KBS sudah dibuat, tinggal presentasi dan menyamakan persepsi dengan Pemkot Surabaya.
"Insya Allah nanti awal Juli 2020 kami akan buka. Nanti bukanya mulai pukul 08.00-11.00 WIB," katanya.
Selain itu, untuk hari Senin-Jumat pengunjung akan dibatasi sehari hanya 1.000-1.500 orang, Jumat hanya 500 pengunjung dan akhir pekan sekitar 3.000 orang.
Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur mulai dari kedatangan pengunjung, saat berada di dalam KBS, hingga keluar dari KBS. Bahkan, infrastruktur penunjang untuk pembelian tiket dan tempat antre juga sudah dipersiapkan.
"Tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sudah kami siapkan, termasuk pula pemindai suhu tubuh juga kita persiapkan. Bagi pengunjung yang suhu tubuhnya 37,5 derajat, nanti tidak boleh masuk ke KBS. Bayi dan pengunjung yang usianya 60 tahun ke atas, juga tidak boleh masuk," ujarnya.
Setelah memasuki KBS, pengunjung akan disambut oleh tim pemandu wisata yang akan mengarahkan para pengunjung untuk selalu mengikuti petunjuk arah anak panah. Semua petunjuk anak panah itu sudah terpasang di dalam KBS mulai dari kedatangan hingga keluar dari KBS.
Sudah dipersiapkan pula titik-titik di depan kandang hewan itu, mana saja yang boleh ditempati dan mana pula yang tidak boleh. "Jadi, sudah dipersiapkan semuanya mulai kedatangan hingga keluar di pintu yang sudah kita persiapkan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan hingga saat ini protokol kesehatan di KBS itu terus dimatangkan. Ia tidak mau salah langkah apabila nantinya KBS itu dibuka.
"Masih tak suruh matangkan protokol kesehatannya, jangan sampai salah langkah, harus dikontrol, jangan sampai ada masalah nanti," kata Risma.
Menurut dia, tempat wisata itu bukan hanya tempatnya saja yang harus diatur protokol kesehatannya, tapi juga keluar masuk pengunjungnya. Dia akan mendetailkan protokol kesehatannya itu. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...