Kebun Raya Bogor Miliki Aplikasi Jelajah
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI, meningkatkan layanan bagi para pengunjung untuk memudahkan mereka menjelajahi kebun seluas 87 hektare tersebut, melalui aplikasi Jelajah Kebun Raya Bogor.
Kepala Subbagian Kerja Sama dan Informasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI Rosniati Apriani Risna, Jumat (13/10), mengatakan aplikasi tersebut dapat diunggah gratis di di Play Store Android.
"Aplikasi ini kami luncurkan November 2016 lalu, tersedia gratis di android," kata Risna.
Ia mengatakan, aplikasi tersebut dibuat khusus untuk meningkatkan layanan kepada penggunjung Kebun Raya Bogor, karena keterbatasannya tenaga pemandu serta luasnya areal kebun raya.
Aplikasi tersebut dirancang oleh Bagian Kerja Sama dan Informasi PKT Kebun Raya Bogor dan pusat IT. Menyediakan fitur informasi, dan navigasi. Pada layanan informasi, ada sekitar 40 item yang menjadi minat atau poin of interest yang ada di Kebun Raya Bogor, seperti monumen Reinwardt si pencetus berdirinya Kebun Raya Bogor, pohon jodoh, Istana Bogor, taman mexixo, pohon kenari babi dan lainnya.
"Termasuk pohon leci tertua yang tumbang pekan lalu juga ada tersedia di aplikasi," katanya.
Menurutnya, aplikasi tersebut memudahkan pengunjung untuk menjelajahi Kebun Raya Bogor, mengetahui sejarah dan informasinya serta lokasinya. Misalnya, ketika kita mengklik informasi untuk pohon leci tertua, maka aplikasi akan menyediakan informasi tentang sejarah pohon tersebut.
"Karena ada navigasinya, begitu diklik selain ada informasi tentang pohon tersebut juga pengunjung dibantu untuk menemukan lokasinya melalui navigasi," katanya.
Peta navigasi membantu pengunjung untuk menjelajahi lokasi-lokasi yang ingin ditujunya, memudahkan pengunjung untuk mencapai lokasi, tanpa kebingungan harus menyusuri jalan mana saja.
Risna mengatakan, salah satu dari lima fungsi Kebun Raya Bogor adalah sebagai lokasi wisata, aplikasi tersebut menunjang pelayanan kepada pengunjung untuk sektor wisata. Meski usianya sudah 200 tahun, Kebun Raya Bogor mengikuti perkembangan zaman, melalui aplikasi jelalah tersebut.
Kebun Raya Bogor sebagai destinasi publik lanjutnya, dituntut untuk memberikan pelayanan dari hari ke hari, dan perlu keberlanjutan komitmen. Di era digital saat ini, setiap orang mampu mengakses informasi di tangannya melalui gawai. Menjawab tantangan tersebut, PKT Kebun Raya Bogor-LIPI berinovasi dengan menghadirkan aplikasi Jelajah Kebun Raya Bogor.
"Karena jumlah pemandu wisata kita terbatas hanya ada enam orang, jadi tidak bisa melayani semua pengunjung yang datang," katanya.
Melalui aplikasi tersebut lanjutnya, akan membantu pengunjung memandu dirinya sendiri menyusuri Kebun Raya Bogor yang tertua di Asia Tenggara tersebut.
Risna menambahkan, aplikasi Jelajah Kebun Raya Bogor akan ditambah fitur-fitur baru, seperti tugu dua abad kebun raya, informasi fasilitas umum seperti restoran, toilet, dan tempat shalat. Termasuk juga layanan keluhan dari pengunjung.
"Kita wacanakan akan dibuat garden barcode, menuju kebun cerdas (smart garden) nanti cukup dengan menempelkan telepon pintarnya ke barcode, akan muncul informasi tentang koleksi kebun raya," kata Risna.
Hampir setiap hari dan akhir pekan Kebun Raya Bogor selalu dikunjungi oleh masyarakat baik berwisata, ataupun kegiatan pertemuan dan study tour. Jika hari biasa rata-rata pengunjung Kebun Raya berkisar antara 1.000 sampai 2.500. Di akhir pekan lebih banyak mencapai 4.000 wisatawan. Terutama jika di libur hari besar pengunjung membludak bisa mencapai 6.000 bahkan 10.000 orang. (Antara)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...