Kecelakan KRL di Angke 14 Meninggal Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kecelakan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan Bus Metromini B80 jurusan Kalideres - Jembatan Lima terjadi di Jakarta pada hari Minggu (6/12) yang mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.
Kecelakan tersebut terjadi saat sebuah Bus Metromini B80 jurusan Kalideres - Jembatan Lima menerobos palang pintu perlintasan jalan di kawasan Angke Jakarta Barat.
Menurut saksi mata, petugas sudah menutup palang perlintasan kereta namun karena palang itu hanya menutup dua per tiga lebar jalan metromini itu masih bisa menerobos dan dihantam kereta yang melintas saat melewati rel.
"Petugas sudah menutup palang jalan karena KRL akan lewat namun palang perlintasan hanya menutup dua pertiga jalan," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Tambora Komisaris Polisi Wirdhanto mengatakan sebanyak 14 jenazah korban tabrakan kereta rel listrik (KRL) dan bus metromini di Jakarta pada Minggu telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Selain itu ada tujuh korban yang terluka berat, mereka dibawa ke Rumah Sakit Tarakan, Rumah Sakit Atmajaya dan Rumah Sakit Sumber Waras," Katanya.
Secara terpisah, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan akan mengenakan sanksi keras ke perusahaan metromini yang kendaraannya menerobos palang perlintasan kereta api.
"Kita akan evaluasi trayeknya, kalau perlu kita cabut," katanya.
Pantauan di lapangan, petugas saat ini berusaha mengevakuasi gerbong KRL rute Jatinegara-Bogor, Petugas menarik gerbong KRL tersebut dengan menggunakan alat berat di perlintasan dan memotong badan bus untuk memudahkan evakuasi korban. Kecelakaan itu mengakibatkan kemacetan parah di kedua sisi arah jalan Tubagus Angke. Warga memadati lokasi untuk melihat bekas kecelakaan tersebut. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Banjarmasin Gelar Festival Budaya Minangkabau
BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan dukungan p...