Kecewa, Jokowi Akan Evaluasi Wali Kota Jaktim
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku kecewa dengan kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Wali Kota Jakarta Timur. Hal ini dikemukakan Jokowi usai menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk kedua kalinya di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Wali Kota Jakarta Timur.
Dikatakan Jokowi, lebih membuat dirinya kecewa, sidak yang dilakukan ke tempat yang sama sudah dilakukan untuk kedua kali. Namun, sayangnya tak ada peningkatan dan perubahan pelayanan yang berarti. Untuk itu, Jokowi pun akan mengevaluasi pejabat terkait seperti Wali kota Jakarta Timur HR Krisdianto, Kepala Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur Johan Afandi dan lain-lain. "Saya sudah dua kali ke sana. Harusnya diperbaiki dong. Menurut saya yang problem itu sudin-sudinnya. Saya ganti nanti semuanya," tegas Jokowi di Balai Kota, Jumat (18/10).
Diakui Jokowi, memang sudah ada sedikit perbaikan pelayanan di kantor Wali Kota Jakarta Timur. Hanya saja dirinya tetap kecewa dengan proses perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Wali Kota Jakarta Timur. Sebab, untuk mengurus surat izin TDP saja memerlukan waktu yang cukup lama. "Memang sudah ada perbaikan, di depan sudah ada data screen-nya. Tapi kecepatan pelayanannya masih perlu digenjot lagi. Masa buat SIUP, TDP gitu aja tiga hari. Hanya ngetik-ngetik gitu aja kan cuma berapa menit sih," kata Jokowi.
Ia menyebutkan, idealnya dalam waktu satu jam pengurusan berkas sudah dapat selesai. Terlebih fasilitas yang ada juga sudah tersedia. "Idealnya satu jam, wong ngetik gitu saja cuma berapa kalimat itu. Datang, tulis, langsung ketik, enter, tandatangan dan berikan. Gitu saja kan cepat," ucapnya.
Sementara itu, terkait adanya warga yang menggunakan jasa calo dalam pengurusan izin, dikatakan Jokowi, hal itu lebih dikarenakan proses waktu pembuatan izin yang terlalu lama. Jika pelayanan dapat dipersingkat waktunya, maka calo-calo akan hilang, karena jasanya tidak diperlukan lagi oleh masyarakat. "Itu karena waktunya terlalu lama, makanya pakai biro jasa. Kalau sudah cepat, langsung hilang itu (calo) pasti," ujarnya.
Ia pun meminta kepada petugas untuk tidak terpaku pada standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Selain itu, petugas diminta untuk tidak menumpuk berkas. Karena hal tersebut justru menghambat kinerja. "Kalau kita lihat tempat baik, sistemnya juga sudah baik, tapi kecepatan kurang. Kalau SOP-nya tiga hari jangan hanya terpaku di situ. Kalau bisa satu jam ya sudah. Tadi saya hanya ingin lihat dan coba ini berapa lama," katanya.
Ditambahkan Jokowi, dirinya juga sudah mencatat nama-nama petugas yang berada di kantor Wali Kota Jakarta Timur, khususnya yang terkait dengan PTSP. Namun dirinya enggan menyebutkan siapa nama-nama tersebut. "Di catat semuanya. Jangan dipikir saya tidak catat yang tadi. Tapi tidak perlu saya sebutkan," tandas Joko Widodo. (beritajakarta)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...