Kedubes: Warga India Tewas dalam Pertempuran dengan Tentara Rusia di Ukraina
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Kedutaan Besar India di Moskow mengonfirmasi kematian seorang warga negara yang direkrut oleh tentara Rusia, beberapa hari setelah seorang kerabatnya mengatakan kepada AFP bahwa ia dikirim untuk berperang di Ukraina.
Dua tahun setelah invasi Rusia dimulai, puluhan ribu tentaranya terbunuh di Ukraina dan Moskow sedang melakukan pencarian global untuk mencari lebih banyak pejuang.
Kementerian luar negeri di New Delhi mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya berupaya untuk mengamankan pembebasan sekitar 20 warga negara India yang “terjebak” di tentara Rusia.
Kedutaan tidak menjelaskan latar belakang kematian Mohammed Asfan, namun mengatakan pihaknya telah menghubungi keluarga dan pihak berwenang Rusia. “Misi akan melakukan upaya untuk mengirimkan jenazahnya ke India,” tulis kedutaan di X, sebelumnya Twitter.
Saudara laki-laki Asfan, Mohammed Imran, mengatakan kepada AFP pada bulan Februari bahwa saudaranya telah hilang selama hampir dua bulan.
Asfan terakhir kali menelepon dari kota Rostov-on-Don di Rusia selatan untuk mengatakan bahwa dia telah dikerahkan ke garis depan pertempuran, kata Imran.
Dia mengatakan, tentara India lainnya yang berhasil melarikan diri memberi tahu keluarganya bahwa Asfan, 30 tahun, terluka oleh peluru.
Asfan adalah kematian pertama yang dikonfirmasi oleh pihak berwenang India di antara warga negaranya yang bertugas di tentara Rusia dan kematian kedua yang dikonfirmasi secara keseluruhan.
Seorang pria berusia 23 tahun dari negara bagian Gujarat tewas dalam serangan udara Ukraina saat bekerja sebagai “pembantu keamanan,” media lokal melaporkan bulan lalu, mengutip kerabat dan tentara India lainnya di garis depan.
Beberapa orang India yang direkrut mengatakan kepada AFP bulan lalu bahwa mereka dibujuk untuk bergabung dengan janji gaji yang tinggi dan paspor Rusia sebelum dikirim ke garis depan.
Para tentara yang berbicara dengan AFP mengatakan mereka telah dijanjikan peran non tempur namun dilatih untuk menggunakan senapan serbu Kalashnikov dan senjata lainnya sebelum dikirim ke Ukraina. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...