Kedutaan AS akan Pindah ke Yerusalem Tahun 2019
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, hari Senin (22/1) mengatakan Amerika akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem akhir tahun 2019.
"Dalam minggu-minggu depan, pemerintah kita akan mendorong rencananya untuk membuka Kedutaan Besar Amerika di Yerusalem sebelum akhir tahun depan," kata Pence, kepada Knesset, DPR Israel, di Yerusalem.
"Yerusalem adalah ibu kota Israel, dan oleh karena itu, Presiden Trump telah mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk memulai persiapan awal untuk memindahkan kedutaan kita dari Tel Aviv ke Yerusalem," tambahnya.
Presiden Donald Trump melepaskan kebijakan Amerika selama puluhan tahun dengan mengatakan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel dan segera melakukan proses pemindahan kedutaan Amerika dari Tel Aviv.
Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson sebelumnya mengatakan relokasi tersebut kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun.
Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Trump dan Pence atas apa yang dia sebut "pernyataan bersejarah" dan menyatakan hubungan Amerika dan Israel "tidak pernah sekuat ini ."
Keputusan Trump tentang Yerusalem menimbulkan kritik tajam dari para pemimpin Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas yang mengatakan Amerika Serikat tidak dapat lagi berperan dalam proses perdamaian.
Anggota parlemen Arab mengatakan mereka akan memboikot pidato Pence. Netanyahu mengritik keputusan tersebut dalam rapat kabinet pada hari Minggu dan menyebut Pence sebagai "teman baik Israel."
Sebelum melawat ke Israel, Pence berkunjung ke Yordania di mana Raja Abdullah menyatakan keprihatinannya atas keputusan Yerusalem tersebut dan mendesak Amerika untuk "membangun kembali kepercayaan dan keyakinan diri" dalam mengusahakan penyelesaian dua negara. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...