Kegiatan Akademik di Akademi Perkeretaapian Resmi Dimulai
MADIUN, SATUHARAPAN.COM - Akademi Perkeretaapian Indonesia (API), pada tahun ini secara resmi telah memulai kegiatan akademiknya. Sebanyak 120 taruna dari seluruh Indonesia mulai mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus yang terletak di kota Madiun, Jawa Timur pada 7 Oktober 2014 lalu.
Pembukaan kegiatan akademik di API ditandai dengan pemberian kuliah umum oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Wahju Satrio Utomo dan Dirjen Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko, di API Madiun, Senin (14/10).
API di Madiun ini memiliki empat program studi yaitu : Diploma (D III)Teknik Mekanika, D III Teknik Elektronik Perkeretaapian, D III Teknik Bangunan dan Jalur Perkeretaapian dan D III Manajemen Transportasi Perkeretaapian.
Dalam sambutannya Kepala BPSDMP, Wahju Satrio Utomo atau biasa disapa Tommy mengatakan, API dibangun untuk memenuhi kebutuhan SDM perhubungan di sektor perkeretaapian.
"Dunia perkeretaapian di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Untuk itu dibutuhkan SDM perkeretapian yang kompeten dan berdaya saing. Misi kami adalah bagaimana dapat memenuhi jumlah dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan yang ada, " ujarnya.
Menurut Tommy, dengan makin berkembangnya perkeretaapian di Indonesia seperti misalnya MRT, Monorel, kereta di Kalimantan dan Sulawesi, yang tentunya sangat membutuhkan SDM yang handal dibidangnya.
"Diharapkan para taruna yang lulus dari sini akan bisa bekerja di pemerintah atau BUMN Seperti PT. KAI juga operator MRT, monorel, juga operator yang akan mengoperasikan kereta di Kalimantan dan Sulawesi," jelasnya.
Tommy melanjutkan, yang menjadi prioritas utama dari lulusan API adalah mengisi kebutuhan SDM perkeretaapian nasional terlebih dahulu, karena memang kapasitas produksi SDM perkeretaapian masih belum banyak. Namun demikian ia mengungkapkan pihaknya telah bersiap diri dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yaitu untuk ikut mengisi kebutuhan SDM sektor perkeretaapian di dunia.
"Karena saat ini kami baru mampu menampung 120 taruna akademik pertahunnya maka kami prioritaskan kebutuhan nasional. Pada tahun 2016, kami tagetkan pembangunan kampus selesai seluruhnya sehingga dapat menampung hingga 360 taruna pertahun," ungkapnya.
Selain membuka program studi akademik setara Diploma III, API Madiun juga membuka kelas non akademik atau kursus singkat mulai dari 1 minggu hingga dua minggu.
"Untuk kursus singkat ini, kami buka untuk para lulusan SMA atau SMK yang siap bekerja di bidang perkeretaapian. Karena sekarang ini sedang banyak proyek-proyek seperti Pembangunan MRT dan sebagainya yang membutuhkan tenaga lapangan yang kompeten. Sekitar 70 persen yang dibutuhkan adalah tenaga lapangan bukan sarjana," terangnya.
Ditargetkan pada tahun 2016, Akademi Perkeretaapian Indonesia sepenuhnya selesai dibangun. Nantinya juga akan dibangun jalur kereta api yang mengelilingi kampus seluas kurang lebih 18 hektar tersebut untuk kegiatan praktek para taruna. (dephub.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...