Kehendak Bebas Manusia
Manusia bisa dihancurkan, namun tidak dikalahkan (Ernest Hemingway).
SATUHARAPAN.COM – Pernah Anda memenangkan hati seseorang lewat perdebatan? Mungkinkah seseorang menyetujui Anda dengan seluruh ketulusan hatinya setelah Anda mengalahkannya sedemikian rupa? Membuktikan dengan segenap fakta yang ada bahwa Anda benar dan ia salah? Anda cerdas dan ia sedemikian bodoh?
Bahkan seekor monyet pun akan berpegangan semakin kuat pada dahan pohon, jika angin bertiup kian kencang.
”Manusia bisa dihancurkan, namun tidak dikalahkan,” tulis Ernest Hemingway dalam The Old Man and The Sea.
Silakan periksa sendiri Kitab Suci, hitung berapa mukjizat yang Kristus lakukan! Kemudian bandingkan dengan berapa Ahli Taurat yang bertobat lalu percaya kepada-Nya. Tentu kita akan sepakat bahwa menghidupkan mayat jauh berkali lipat lebih mudah dibandingkan mengubah pandangan, keyakinan (paradigma) seseorang yang hidup.
Mungkin itu pula pesan yang ingin disampaikan pada lukisan kristiani di mana Kristus mengetuk pintu yang terkunci dari dalam. Kita bisa mengetuk, menggedor bahkan mendobrak pintu itu , namun kita paham bahwa hanya dari dalamlah pintu itu bisa dibuka. Tentu dengan kesukarelaan orang yang ada di dalam rumah itu. Dengan kata lain, usaha apa pun yang kita lakukan untuk mengubah seseorang sudah pasti mustahil, jika ia mengeraskan hatinya.
Semoga kita semakin cerdas dan tahu menggunakan dengan tepat energy kita. Sebab meskipun Tuhan sanggup membolakbalikkan hati manusia, namun kehendak bebas adalah anugerah ilahi bagi setiap insan.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...