Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 10:56 WIB | Minggu, 22 Desember 2024

Kelompok HAM: Dua Wartawan Turki Tewas di Suriah Utara

Diplomat Barat mengunjungi Damaskus bertemu kelompok oposisi Sriah.
Pejuang oposisi mengendarai kendaraan di Hama, Suriah pada 6 Desember 2024. (Foto: dok. Reuters)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Dua wartawan dari tenggara Turki yang sebagian besar dihuni suku Kurdi tewas saat meliput pertempuran antara pejuang yang didukung Ankara dan pejuang yang didukung Amerika Serikat di Suriah utara, kata asosiasi wartawan Turki dan sebuah LSM pada hari Jumat (20/12).

Nazim Dastan dan Cihan Bilgin tewas pada hari Kamis (19/12) di dekat bendungan Tishrin, sekitar 100 kilometer (60 mil) di timur Aleppo, kota kedua Suriah, ketika mobil mereka terkena ledakan, katanya.

Kedatangan Diplomat AS ke Damaskus

Para diplomat tinggi AS berada di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Jumat (20/12) untuk bertemu dengan perwakilan "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS), lebih dari sepekan setelah koalisi oposisi menggulingkan presiden Bashar al Assad.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa diplomat tinggi AS untuk Timur Tengah, pejabat tinggi urusan penyanderaan, dan seorang diplomat senior merupakan delegasi tersebut.

Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat, Barbara Leaf, Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Penyanderaan, Duta Besar Roger Carstens, dan Penasihat Senior NEA, Daniel Rubinstein, adalah diplomat Amerika pertama yang berkunjung sejak al Assad meninggalkan Damaskus.

"Mereka akan terlibat langsung dengan rakyat Suriah, termasuk anggota masyarakat sipil, aktivis, anggota berbagai komunitas, dan suara-suara Suriah lainnya tentang visi mereka untuk masa depan negara mereka dan bagaimana Amerika Serikat dapat membantu mendukung mereka," kata pernyataan itu.

Dikatakan, “mereka juga berencana untuk bertemu dengan perwakilan “Hayat Tahrir al-Sham” (HTS) untuk “membahas prinsip-prinsip transisi yang didukung oleh AS dan mitra regional di Aqaba, Yordania.”

Dikatakan para diplomat juga akan “berharap untuk mengungkap informasi tentang nasib Austin Tice, Majd Kamalmaz, dan warga negara Amerika lainnya yang menghilang di bawah rezim Assad.”

Pertemuan tersebut akan menandai kontak langsung resmi pertama antara AS dan para pemimpin “Hayat Tahrir al-Sham” (HTS) yang menang, yang memimpin koalisi oposisi yang menggulingkan al Assad.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan awal pekan ini bahwa AS telah menerima tanda-tanda positif dari HTS dan sedang mempertimbangkan untuk mengirim pejabat Amerika ke negara itu untuk mendesak transisi politik yang lancar.

“Kami telah melakukan kontak langsung, dan kami juga ingin mendatangkan orang-orang ke Suriah,” kata Blinken pada hari Kamis (19/12) dalam sebuah wawancara di “Bloomberg Surveillance.” “Kita perlu melihat tindakan konkret, bukan sekadar deklarasi positif.”

Pejabat dari Prancis, Jerman, dan Inggris juga mengunjungi Damaskus awal pekan ini.

Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah dan menutup kedutaan besarnya di Damaskus pada tahun 2012.

Pasukan oposisi Suriah merebut kendali Damaskus pada tanggal 8 Desember, memaksa al Assad melarikan diri setelah lebih dari 13 tahun perang saudara, mengakhiri kekuasaan keluarganya selama puluhan tahun. (AFP/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home