Keluar dari UE, Ini Pernyataan Resmi Dubes Inggris untuk RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Inggris untuk Indonesia,Moazzam Malik, hari ini (25/6) menggelar konferensi pers di Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia di Jakarta, terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa menyusul hasil referendum pada 24 Juni lalu.
Dalam pernyataannya, Malik menekankan bahwa apa pun hasilnya, warga Inggris "telah memutuskan untuk merencanakan sebuah masa depan baru bagi negara kami," yang menurut dia adalah "sebuah masa depan di luar institusi politik Uni Eropa."
Ia mengutip pernyataan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang mengatakan bahwa hasil referendum sudah sangat jelas "dan aspirasi serta keinginan warga Inggris harus dihormati."
Ia mengakui ada banyak orang yang kecewa atas perubahan ini. Namun di sisi lain, ada juga yang gembira dengan prospek menciptakan sebuah visi baru Inggris untuk abad 21.
"Siapa pun yang memilih Inggris untuk tetap atau keluar dari Uni Eropa, sekarang saatnya kita kesampingkan perbedaan menuju sebuah persatuan dan kebersamaan, sambil kita mencerna lebih dalam implikasi serta mencari solusi ke depan," kata dia.
Ia mengakui ada banyak pertanyaan tentang bagaimana ke depannya.
"Dan kami tidak bisa menjawab semuanya hari ini."
Namun, ia kembali mengutip David Cameron yang mengatakan bahwa pemerintah Inggris akan terus mencoba menstabilkan pemerintahan dan menyerahkan tampuk pemerintahan ke Perdana Menteri yang baru pada Oktober mendatang.
"Pemimpin yang baru akan memulai secara resmi proses negosiasi dengan Uni Eropa. Implementasi tentu saja akan membutuhkan waktu. Ada banyak ketidakpastian namun ada juga hal-hal yang sudah pasti kita semua tahu untuk masa depan," tutur dia.
"Inggris akan tetap menjadi rumah bagi 65 juta warganya yang beragam dan berbakat, yang memiliki ras serta keyakinan yang berbeda-beda namun tetap satu dalam sebuah demokrasi."
"Kami akan tetap menjadi negara yang masuk dalam kategori 10 Ekonomi Terbesar Dunia, yang memiliki orientasi eksternal yang terbuka, inovatif serta berkomitmen mewujudkan sistem peraturan yang berbasis internasional."
"Kami akan tetap menjadi anggota G20, G7, Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, NATO dan juga akan tetap menjadi satu-satunya negara yang berkomitmen mengalokasikan dana 2% dari GDP untuk belanja pertahanan dan 0,7% dari Pendapatan Nasional untuk bantuan pembangunan."
"Kami menduduki peringkat kedua dunia dalam hal “soft power”. London tetap menjadi pusat finansial global yang terletak antara zona waktu Amerika dan Asia."
"Kami tetap memiliki sejumlah universitas terbaik dunia, pusat riset tercanggih, industri kreatif yang innovative serta kemampuan manufacturing yang sangat kompetitif. Dan tentu saja kami punya 3 tim Inggris yang bermain di Piala Euro 2016: Inggris, Wales dan Irlandia Utara serta Liga Primer Inggris, EPL juga akan tetap ada," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Film Mufasa: The Lion King Tayang di Bioskop
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menyambut masa liburan akhir tahun, The Walt Disney Studios merilis film ...