Kelurahan Krukut, Jakarta Barat, Zona Merah, Lakukan Micro Lockdown
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat memberlakukan micro lockdown, terkait dengan banyak kasus COVID-19 di sana, dan daerah itu telah menjadi zona merah.
Sebanyak 36 warga Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, positif tertular virus corona (COVID-19) berdasarkan hasil tes antigen dan PCR, menurut keterangan tertulis Polres Metro Jakarta Barat, hari Senin (10/1).
Dari 36 orang itu, 35 di antaranya sudah dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menjalani isolasi. Sedangkan satu orang lainnya dibawa ke rumah sakit karena akan melahirkan.
Polres Metro Jakarta Barat memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada warga kelurahan Krukut, Tamansari yang tengah menjalankan micro lockdown. Bantuan pangan yang diberikan pihak Polres Jakarta Barat berupa beras, minyak hingga beberapa dus mie instan.
“Kita berikan bantuan pangan kepada warga yang menjalani lockdown,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Ady Wibowo.
Ady mengatakan tercatat ada 600 jiwa yang terdiri dari 298 Kepala Keluarga di RT 08,11,14,10 di wilayah RW 02 yang tengah menjalani micro lockdown.
Bantuan itu diberikan kepada warga untuk memenuhi kebutuhan selama 14 hari kedepan sejak micro lockdown berlaku pada Kamis (6/1). Menurut Ady, bantuan tersebut diberikan agar warga tidak harus bekerja ataupun beraktivitas ke luar rumah selama kebijakan micro lockdown berlangsung.
Ady juga mengerahkan anak buahnya di tingkat Polsek untuk menjaga pintu keluar dan masuk wilayah yang dilockdown. Diharapkan dengan penjagaan yang diperketat, aktivitas warga yang keluar maupun masuk di wilayah tersebut bisa diperkecil.
Lurah Krukut, Ilham Nurkarin, mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan pihak Polres. “Hari ini kita dapat bantuan dari bapak Kapolres segera kita akan salurkan ke warga yang karantina,” kata Ilham.
lham Nurkarin mengatakan, temuan kasus ini berawal dari salah satu warga yang melakukan tes PCR mandiri di rumah sakit di wilayah Taman Sari setelah tiba dari luar kota. Hasil tes PCR itu keluar tanggal 5 Januari dengan hasil positif.
Karena hasil tes itu, petugas kesehatan melakukan penelusuran tracing di wilayah tempat pasien pertama tinggal. Mereka yang kedapatan pernah kontak dengan pasien langsung menjalani tes PCR dan tes usap (swab).
Hasilnya, sebanyak 36 warga dinyatakan positif COVID-19. Keluarga dari pasien pertama termasuk dalam 36 warga yang dinyatakan positif COVID-19 itu. Namun Nurkarin belum bisa memastikan apakah seluruh warganya itu terpapar COVID-19 varian Omicron.
“Dipastikan positif COVID-19, cuma vairannya masih kemungkinan Omicron. Rilis resminya dari Dinas Kesehatan,” kata dia.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...