Kelurahan Lenteng Agung Sediakan 75 TPS Pemilihan Presiden
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kelurahan Lenteng Agung yang terletak di Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan menyediakan 75 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan digunakan pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2014. Hal ini dikatakan Nurhadi, salah seorang petugas KPPS (Komite Penyelenggara Pemungutan Suara) kepada satuharapan.com pada Rabu (9/7) di kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta.
“Ada 75 TPS, yang di ujung ada di RW 1 deket Jalan Simatupang ada TPS 1, 2 sama 3, terus yang deket kelurahan sini ada TPS 14, 17, sama 16,” kata Nurhadi.
Lenteng Agung berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Barat di sebelah Utara, Kelurahan Jagakarsa di Barat, Kelurahan Cijantung di sebelah Timur dan Kota Depok di selatan.
Nurhadi telah mengkalkulasi bersama tim KPPS kelurahan Lenteng Agung dan setiap TPS bisa menerima 800 pemilih meskipun rata-rata menampung 500-an orang, guna menampung aspirasi politik dari 41.000 warga Lenteng Agung.
Nurhadi membandingkan antara pemilihan presiden dan legislatif lalu, maka kendala terbesar adalah pada saat penyelenggaraan pemilu legislatif lalu, karena banyak yang harus diurusi antara lain surat suara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga terdiri dari beberapa lembaran penting.
Pada pemilu legislatif April 2014, di kelurahan ini menyediakan 98 jumlah total TPS yang tersebar di 10 RW dan 114 RT.
TPS yang terletak dekat Kelurahan Lenteng Agung di Jl. Agung Raya I, antara lain TPS 14, yang terletak di sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) yang mencakup Rukun Tetangga (RT) 8 dan RT 9. Kemudian ada TPS 17, yang termasuk RT 10, dan TPS 16 yang terletak di RT 11 RW 2.
Menurut pemberitaan satuharapan.com sebelumnya menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo menegaskan tetap mempertahankan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli dan tidak tunduk dengan desakan kelompok tertentu yang menghendaki lurah Susan diganti karena berbeda agama dengan mayoritas warga Lenteng Agung yang menganut agama Islam.
Joko Widodo pernah mengatakan alasan mempertahankan Susan Jasmine Zulkifli merupakan contoh ketegasannya sebagai pemimpin. Joko Widodo tidak mengganti Susan Jasmine Zulkifli, karena yang dinilai adalah pekerjaannya bukan latar belakang sosial budayanya. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menanggapi unjuk rasa terhadap Susan dan mengatakan bahwa warga sekitar harus juga berani mendemo dirinya. “Biasalah kalau demo. Kalau cuma karena agama, demo saya juga dong,” kata Basuki.
Editor : Bayu Probo
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...