Kematian Ayrton Senna Senantiasa Hantui Adrian Newey
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Desainer mobil balap Formula 1 (F1) legendaris, Adrian Newey, mengatakan pada BBC pada Selasa (1/10) bahwa kadang-kadang dia masih terganggu oleh kematian Ayrton Senna di salah satu mobilnya 19 tahun yang lalu. Ayrton Senna tewas dalam kecelakaan pada 1 Mei 1994 di Sirkuit San Marino.
Direktur Teknik Tim F1 Red Bull tersebut, dahulu merupakan kepala desainer di Williams ketika juara dunia tiga kali tersebut tewas.
“Apa yang terjadi hari itu, dan penyebab kecelakaan itu, masih menghantui saya sampai hari ini,” kata Newey yang berkebangsaan Inggris.
Newey mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu apakah kecelakaan itu disebabkan oleh kesalahan pengemudi atau kegagalan pada tuas stir.
Pebalap Brasil tersebut menderita cedera kepala yang fatal dalam kecelakaan di sudut sirkuit Imola, San Marino dengan kecepatan 190 kilometer per jam.
Newey dan Patrick Head, direktur teknik Williams pada saat itu dituntut di Italia untuk pembunuhan, tapi akhirnya dibebaskan. Jaksa Pengadilan Italia mengatakan modifikasi di kolom stir yang buruk menyebabkan stir patah dan lepas di saat kondisi krusial.
Hari itu, segenap tim Williams mengatakan semua data menunjuk kesalahan pengemudi karena Senna mendorong terlalu keras saat melintasi gundukan di sudut tikungan, dan di tempat menikung tersebut didesain lebih menantang dari biasanya.
“Kegagalan kolom kemudi, itu penyebabnya, atau itu terjadi dalam kecelakaan?” kata Newey.
Newey menambahkan bahwa seluruh kamera pengawas dan kamera yang ada di mobil semuanya berfungsi, bahkan dari mobil Schumacher yang saat itu tepat di belakang Senna. Semua kamera menunjukkan tidak adanya masalah kegagalan kolom setir itu.
Adrian mengatakan bahwa awalnya adalah oversteered, keadaan saat pegangan stir tidak berfungsi untuk membelokkan roda secara maksimal, dan Newey meyakini bahwa Senna membelok saat yang tidak tepat, dan kecelakaan itu terjadi.
“Mobil oversteered, dan Ayrton terperangkap dalam kemudi yang tidak berfungsi,” lanjut Newey.
Newey mengatakan ia masih dihantui oleh alasan Senna bergabung dengan tim Williams saat itu, yaitu supaya dapat memenangkan gelar juara dunia ke-empat. Namun mobil yang dirancang untuknya tidak berjalan baik seperti yang diharapkan, malah Senna meninggal di seri ke-tiga pada musim itu.
“Ada aura tentang dirinya, sesuatu yang sulit untuk saya deskripsikan,” kata Newey.
"Saya kira salah satu hal yang akan selalu menghantui saya adalah bahwa ia bergabung dengan Williams karena selama tiga tahun sebelumnya kami berhasil membangun sebuah mobil yang bagus dan dia ingin berada di tim yang dia pikir memiliki mobil terbaik - tapi sayangnya di musim balap 1994 itu, mobil pada awal musim itu bukan mobil yang baik," keluh Newey.
Newey merasa tidak adil Senna harus mengakhiri hidup seperti itu dan berada di mobil yang tidak bagus, sementara saat ini mobil rancangannya yang dikemudikan Sebastian Vettel selama tiga musim terakhir merupakan mobil yang sangat cepat dibanding kompetitor lain.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...