Kematian Wanita Akibat Kekerasan Melonjak di Honduras
TEGUCIGALPA, SATUHARAPAN.COM - “Jumlah wanita yang tewas dalam insiden kekerasan melonjak di Honduras, negara paling mematikan di dunia, dan mencapai tingkat epidemi,“ kata sebuah kelompok hak asasi manusia pada Rabu (24/6).
Jumlah kematian wanita dalam berbagai insiden kekerasan melonjak 263 persen antara 2005 dan 2013 di negara Amerika Selatan tersebut, menurut studi dari Women Rights Center.
Dua belas wanita dari setiap 100.000 penduduk, tewas dalam berbagai peristiwa kekerasan, menurut laporan itu. Tingkat epidemi didefinisikan dengan sedikitnya 8,8 kematian per 100.000 warga, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Sehingga kejahatan ini sudah menjadi epidemi,“ kata Claudia Herrmannsdorfer, juru bicara organisasi tersebut, kepada AFP.
Kelompok itu mengatakan, pada 2013, satu orang wanita tewas dalam setiap 14 jam sehingga total ada 636 kematian wanita selama satu tahun tersebut.
Jumlah kematian itu sempat turun sedikit menjadi 526 wanita pada tahun berikutnya.
“Kebutuhan untuk akses terhadap pengadilan sangat besar, karena 94 persen dari kejahatan ini tidak diproses hukum,” kata Herrmannsdorfer, yang mencatat bahwa sebagian besar dari wanita yang tewas kemungkinan terlibat dalam kejahatan terorganisasi.
“Tapi kejahatan-kejahatan ini masih harus diselidiki. Semua nyawa itu berharga," katanya.
Honduras memiliki tingkat pembunuhan tertinggi di dunia “68 untuk setiap 100.000penduduk” menurut National University Violence Monitoring Group.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...