Kemelut Irak, Obama Kirim Kerry ke Timur Tengah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pekan ini kembali terlibat dalam kemelut di Timur Tengah, berupaya mengatasi perpecahan sektarian di Irak ditengah kegusaran AS terhadap Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki.
Meski para petinggi AS tidak gamblang melontarkan seruan agar Maliki mundur – dengan alasan terserah rakyat Irak untuk memilih pemimpin mereka sendiri – Washington yakin sang perdana menteri telah menyia-nyiakan peluang untuk membangun negaranya sejak penarikan pasukan AS pada 2011.
“Kami memberi Irak kesempatan memiliki demokrasi yang inklusif. Untuk bekerja dalam lintas sekte, menyediakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka,” kata Presiden Barack Obama kepada CNN, Jumat (20/6).
“Sayangnya yang kita lihat adalah pelanggaran kepercayaan.”
Obama pekan ini mengungkapkan rencana mengirim 300 penasihat militer ke Irak, namun menegaskan bahwa tanpa adanya perubahan politik, AS tidak akan menginvestasikan nyawa dan sumber dayanya ke Irak.
Dalam pendekatan ganda, Obama juga mengirim Kerry ke Timur Tengah dan Eropa untuk memanfaakan kekuatan diplomasinya guna menstabilkan situasi politik di Irak.
Kerry, yang juga memiliki beberapa tugas berat lain seperti perang Suriah dan negosiasi nuklir dengan Iran, akan melawat ke Yordania, Brussel dan Paris dari Minggu hingga 27 Juni. (AFP)
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...