Kemenag akan Kembangkan Pesantren Maritim
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mohsen Al-Idrus mengatakan, Kementerian Agama telah bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK), untuk mengembangkan pondok pesantren maritim. Objek dari kerja sama ini adalah pesantren-pesantren yang berada di wilayah pesisir.
Hal ini disampaikan oleh Mohsen, saat memberikan sambutan pada Rakor Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Jakarta, Selasa (17/2). Hadir dalam kesempatan ini para Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.
“September nanti, kita bekerja sama dengan Kemenko-PMK, akan melaunching program Pesantren Maritim. Bahkan Bapak Presiden siap hadir dan membukanya,” kata Mohsen Jakarta, Selasa (17/2).
Mohsen meminta seluruh jajaran Dit PD Pontren, pusat dan daerah, untuk mempersiapkan program ini secara matang, sehingga dalam implementasinya mampu memunculkan banyak ponpes yang bergerak dalam usaha-usaha kelautan. Terkait hal ini, Mohsen mengaku akan menyiapkan pendidikan, pelatihan, pemberian bantuan, pengembangan usaha-usaha kelautan di berbagai wilayah pesisir di Indonesia.
Program Prioritas
Selain pengembangan pesantren pesisir, Dit. PD Pontren juga telah bekerjasama dengan dengan Bank Indonesia untuk Pengambangan Ekonomi. Juga bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi, lanjut Mohsen, untuk memberikan pemahaman konstitusi terhadap lembaga pendidikan agama dan Keagamaan Islam.
Mohsen menambahkan bahwa Dit PD Pontren juga mempunyai program prioritas tahun 2015, yakni: Program 10.000 Hafizh Al-Quran, Pendidikan Kader Ulama, Program Takhasus Tafaqquh Fiddin, Pengembangan Pesantren Bahari, Pengembangan Lifeskill dan Enterpreneurship, Pendidikan Keagamaan Terpadu di Daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan.
Dikatakan Mohsen, program-program tersebut didesain tidak dalam kerangka mengkooptasi pesantren. Mohsen sadar bahwa pesantren hadir di tengah masyarakat, karena kemandiriannya. Untuk itu, program Dit PD Pontren justru dalam kerangka memperkuat kemandirian pesantren.
“Kita harus pro aktif dalam penguatan kemandirian Ponpes. Jangan buat pesantren tergantung pada pemerintah. Pemerintah hadir dan ikut memfasilitasi dalam hal dan batas tertentu,” kata Mohsen.
“Kita mempunyai banyak pekerjaan. Untuk itu, segera kita untuk menyamakan persepsi dan mengkorelasikannya dengan semangat kita yang juga baru,” kata Mantan Kakanwil Sulteng ini. (kemenag.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...