Kemenag Siapkan Program Pengarusutamaan Islam Moderat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Agama tengah menyiapkan 12 program mengarusutamakan Islam moderat untuk madrasah dengan tujuan supaya keberlangsungan keberagamaan yang moderat di Indonesia tetap terjaga.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa siswa madrasah adalah generasi bangsa yang menentukan wajah Islam mendatang. Keberlangsungan keberagamaan yang moderat di Indonesia ditentukan juga oleh bagaimana pemahaman keagamaan yang saat ini diajarkan kepada mereka.
“Ada 12 program strategis yang sudah kita rumuskan dalam rangka mengarusutamakan Islam moderat dan kontra radikalisme di madrasah,” kata Nur Kholis Setiawan di Jakarta, Kamis (6/7).
Menurut dia, program ini dikembangkan dalam rangka menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nur Kholis Setiawan menegaskan pemahaman Islam moderat terbukti membawa negara dalam kehidupan damai dan rukun di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan. Demikian pula Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi kesepakatan bersama para pendiri bangsa juga tetap terjaga.
Ke-12 program tersebut dilaksanakan mulai pada tahun ini dan tahun 2018.
Nur Kholis Setiawan menjelaskan bahwa enam program tersebut telah dilaksanakan pada tahun 2017 antara lain:
- Penyusunan modul pendidikan multikulturalisme untuk siswa MI, MTs, dan MA. Kemenag dalam program ini akan menyediakan sumber bacaan pendidikan rahmatan lil alamin bagi siswa madrasah.
- Menggelar Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN). PPMN sudah dilaksanakan pada Mei lalu. Para peserta melakukan Deklarasi Siswa Madrasah Cinta NKRI. Event ini juga diisi dengan lomba cerita pahlawan muslim.
- Penguatan siswa menuju Madrasah BERSINAR (Bersih, Sehat, Inklusif, Aman, dan Ramah Anak).
- Ajang Minat dan Bakat Madrasah untuk mengasah dan menyalurkan minat dan bakat siswa di berbagai bidang baik akademik maupun seni. Program ini menggelar Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) serta Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional Tahun 2017 di Yogyakarta awal Agustus 2017.
- Sosialisasi Pendidikan Multikultural kepada Kepala Madrasah. Sosialisasi ini agar kepala madrasah memiliki pemahaman yang benar terhadap pendidikan multikultural dan dapat menularkan kepada guru madrasah.
- Menggelar seminar Internasional tentang penanggulangan radikalisme global melalui pendidikan dasar dan menengah. Seminar akan menghadirkan para pemerhati pendidikan dunia. Diikuti stakeholders pendidikan Islam, seminar ini diharapkan dapat menyamakan persepsi dan menghasilkan rumusan strategis gerakan global penanggulangan radikalisme di dunia pendidikan.
Sedangkan enam program lainnya akan dilaksanakan pada tahun 2018 yaitu:
- Penyusunan panduan penilaian dan pembinaan sikap dan prilaku keseharian peserta didik. Panduan ini diharapkan dapat menjadi pegangan guru dalam menilai dan menyikapi sikap ektrimisme pesera didik.
- Penyusunan model Kegiatan Ekstra Kurikuler Berbasis Nilai Moderasi. Akan disiapkan beberapa bentuk dan model kegiaan ekstra kurikuler yang akan mengembangkan sikap moderasi dan toleransi.
- Penyusunan Panduan Layanan BK dalam Penanaman Nilai Rahmatan Lil’alamin bagi Guru Bimbingan dan Konseling. Dengan itu, guru BK diharapkan dapat memberikan layanan dan pendampingan terhadap peserta didik yang terindikasi dan berpotensi memiliki sikap ekstrim dalam beragama, bernegara, berbangsa dan bergaul.
- Penyusunan panduan layanan BK sebaya bagi guru BK dan peserta didik. Ini akan menjadi panduan guru BK dalam mengembangkan layanan BK sebaya untuk mendampingi peserta didik rawan ajaran ektrimisme. Penyusunan panduan pendeteksian ajaran ekstrim di Lingkungan Madrasah.
- Panduan ini berisi cara mendeteksi ajaran dan sikap ekstrim peserta didik dan warga madrasah lainnya. Sosialisasi kebijakan pengarusutamaan deradikalisasi melalui inovasi kurikulum. Sosialisasi ini akan diberikan kepada para Kabid dan Kasi Madrasah, serta Kepala Madrasah. Dengan demikian, diharapkan akan ada persepsi dan pemahaman yang sama dalam tindakan deradikalisasi melalui inovasi kurikulum di madrasah. (kemenag.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...