Kemenag Siapkan Sistem Deteksi Dini Isu Keagamaan
DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Agama saat ini tengah mempersiapkan sistem deteksi dini isu-isu keagamaan. Sistem ini akan mengoptimalkan peran penyuluh agama sebagai sumber informasi terkait kehidupan keagamaan di wilayah tugas masing-masing.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi Oman Fathurraman, Kamis (1/11), saat memberikan materi pada Workshop Pengawasan bertajuk “Sinergi Memperkuat Narasi Keagamaan di Media”. Acara yang digelar Itjen Kementerian Agama itu berlangsung di Depok dari 31 Oktober – 2 November 2018.
“Kita saat ini tengah mempersiapkan sistem deteksi dini dengan Balitbang-Diklat sebagai leading sectornya. Untuk tahap awal, sedang disiapkan untuk pilot project di wilayah Banten, DKI, dan Jawa Barat,” terang Oman.
Menurutnya, sistem ini mengandalkan penyuluh agama sebagai pengirim informasi sesuai fakta yang mereka temui di tempat tugas. Ada tiga jenis kondisi indikator informasi yang dikirimkan, aman bertanda hijau, rawan bertanda kuning, dan merah untuk tanda gawat.
“Penyuluh akan menginput informasi ke dalam sistem ini. Dengan demikian, isu-isu keagamaan yang berkembang, bisa dideteksi lebih awal,” ujarnya.
Oman berharap, pengembangan sistem ini akan memudahkan Kemenag untuk merumuskan langkah preventif dalam menyikapi setiap dinamika kehidupan keagamaan. Dengan demikian, Kemenag tidak hanya disibukkan dengan hal-hal yang bersifat reaktif. Lebih dari itu, Kemenag juga bisa melakukan proyeksi terhadap upaya peningkatan kualitas kehidupan dan kerukunan di masa mendatang secara lebih progresif.
Oman juga berharap, Kemenag ke depan memiliki database hasil riset (penelitian) terkait kehidupan dan kerukunan umat beragama. Database itu terintegrasi, baik yang bersumber dari hasil penelitian Balitbang-Diklat maupun Ditjen Pendidikan Islam dan lainnya. (kemenag.go.id)
Pemberontak Suriah: Kami Tak Mencari Konflik, Israel Tak Pun...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin kelompok pemberontak Islamis Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), ...