Kemenag Targetkan Peningkatan Akreditasi PTKIN
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terus berbenah guna meningkatkan mutu pembelajaran agar lebih kompetitif di pasar global.
Pada saat yang sama, Kamaruddin berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan sarana prasarana serta perangkat kelembagaan lain, termasuk juga penguatan kapasitas dosen PTKIN. Targetnya, pada tahun 2019 semua PTKIN sudah pada posisi akreditasi yang lebih baik.
“Target di tahun 2019, Semua UIN sudah bisa terakreditasi A. Tidak hanya UIN, akreditasi IAIN dan STAIN harus ditingkatkan. Paling tidak sudah tidak ada yang terakreditasi C,” dia menegaskan pada FGD Peningkatan Mutu Pelaksanaan SPAN-UM PTKIN 2018, di Jakarta, Minggu (28/1).
Meski akreditasi A bukan satu-satunya jaminan dari mutu dan kualitas lembaga, menurut Kamaruddin itu merupakan indikator good governance atau tanda tata kelola yang baik dari satu lembaga. Berdasarkan data Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama kini membina 57 PTKIN, terdiri atas: 17 Universitas Islam Negeri (UIN), 26 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan 14 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Total ada 1.230 program studi (prodi), yaitu: 692 prodi UIN, 381 prodi IAIN, dan 157 prodi di STAIN.
Dari jumlah itu, 152 prodi UIN sudah terakreditasi “A”. Sebanyak 390 prodi terakreditasi “B”, dan 60 prodi terakreditas “C”.
Sementara di IAIN, ada 39 prodi terakreditasi “A”, 209 prodi “B”, dan 94 prodi terakreditasi “C”. Sedang di STAIN, 4 prodi terakreditasi “A”, 61 prodi “B”, dan 34 prodi terakreditasi “C”.
Ditjen Pendis saat ini juga sedang fokus mendorong para dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan penelitian dan penulisan karya ilmiah agar mereka memiliki karya monumental dan dapat terpublikasi internasional. Hal ini penting sejalan dengan upaya Kementerian Agama dalam melakukan internasionalisasi PTKIN.
“Negara kita ini sudah banyak menjadi rujukan bagi keilmuan Islam khususnya dan kita memiliki banyak perguruan tinggi Islam yang tersebar di seluruh Indonesia,” dia menjelaskan.
Mulai tahun ini, Seleksi Prestasi Akademik Nasional – Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) juga akan membuka jalur untuk mahasiswa asing. Menurut Kamaruddin Amin, PTKIN harus berani memberikan beasiswa bagi mahasiswa asing.
“(Beasiswa) Paling tidak diberikan untuk biaya perkuliahannya (UKT). Untuk living cost nanti saya dan Direktur PTKI akan berusaha untuk mencarikan,” katanya.
Guru Besar Fakultas Adab UIN Alauddin Makassar ini mengatakan, perguruan tinggi di berbagai negara sudah menerapkan dan membuka peluang bagi mahasiswa asing untuk belajar di negaranya. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi PTKIN melakukan hal yang sama. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...